Bisnis plan merupakan suatu rencana usaha yang disusun sebelum menjalankan sebuah usaha yang dimiliki, termasuk usaha kuliner. Jika ingin terjun ke dunia usaha kuliner, maka sangat dianjurkan untuk memahami apa dan bagaimana cara membuat bisnis plan kuliner. Hal ini dilakukan agar usaha yang dijalankan akan terarah dan tidak salah jalan.
Meskipun dianjurkan untuk membuat bisnis plan, tapi ini bukan hal yang wajib. Jadi, itu semua tergantung orang-orang yang memiliki usaha. Namun, tentu akan ada nilai tambah yang positif jika membuat bisnis plan. Maka, inilah hal yang harus ditulis saat membuat bisnis plan kuliner yang baik agar bisnis tak salah arah.
1. Latar Belakang Masalah
Sebelum menentukan bisnis kuliner apa yang akan dijalankan, tentunya perlu membuat latar belakang masalah terlebih dahulu. Pada latar belakang masalah, menjelaskan alasan mengapa usaha kuliner ini dipilih, apa penyebabnya, dan lain-lain. Sehingga terciptanya sebuah usaha yang akan dijalankan.
2. Rumusan dan Tujuan Masalah
Setelah mengetahui apa saja latar belakang masalah, selanjutnya buat rumusan dan tujuan masalah yang berkaitan dengan usaha kuliner yang dipilih. Tentunya, rumusan dan tujuan harus saling berhubungan.
3. Luaran yang Diharapkan
Pada bagian bisnis plan ini, menjelaskan tentang apa saja yang diharapkan pada produk usaha kuliner yang akan dijalankan. Memberi penjelasan dengan mengkombinasi antara harapan dengan kelebihan produk yang akan dijual.
4. Kegunaan
Di bagian ini, menjelaskan fungsi, kegunaan, atau manfaat yang dapat diterima oleh orang yang memiliki usaha dengan orang yang membeli produk yang akan dijual, serta orang-orang di sekitar yang mungkin nantinya akan terlibat di dalam usaha kuliner tersebut.
5. Gambaran Umum Rencana Usaha
Gambaran umum rencana usaha masuk ke dalam bisnis plan kuliner. Sebagai contoh, menjelaskan dimana produk akan dipasarkan, dan mengapa memilih tempat tersebut. Kemudian, menjelaskan bahan baku yang dipakai dan proses pembuatannya secara garis besar.
6. Rencana Usaha dan Pangsa Pasar
Bisnis plan di bagian ini menjelaskan rincian rencana permintaan, penawaran, peluang pasar, rencana produksi, dan pangsa pasar sebuah usaha kuliner. Setelah itu melakukan sebuah asumsi produksi makanan yang akan dijual di setiap tempat yang akan dijadikan tempat penjualan.
7. Analisis Kelayakan Usaha
Setelah menuliskan rencana usaha dan pangsa pasar, selanjutnya buat analisis kelayakan usaha. Untuk permulaan, bisa dengan menganalisis dari bulan pertama hingga bulan kelima, atau disesuaikan dengan masing-masing usaha. Dalam analisis kelayakan usaha terdapat biaya operasional makanan, laba kotor, laba sebelum pajak, cash flow, not cash flow, dan lainnya.
8. Keberlanjutan Usaha
Berikutnya yaitu menuliskan rencana keberlanjutan usaha kuliner yang akan dijalankan. Dengan menulis rencana-rencana yang telah disebutkan sebelumnya, maka akan terlihat beberapa potensi yang terdapat dalam usaha kuliner tersebut. Oleh karena itu, jika sudah mengetahui apa saja kemungkinan potensi yang di dapat. Maka akan lebih mudah untuk mengetahui bagaimana keberlanjutan usaha tersebut.
9. Skema Pelaksanaan Produksi
Dalam bisnis plan sebuah kuliner, membuat skema pelaksanaan produksi di dalamnya juga menjadi hal yang penting. Di dalam skema ini, dapat menjelaskan bagaimana persiapan, pembuatan produksi, pengemasan, pemasaran, dan evaluasi suatu produk makanan yang akan dijual.
10. Anggaran Biaya
Menuliskan rincian anggaran biaya tentunya akan lebih mudah untuk bisa menganalisa berapa besar biaya yang akan dikeluarkan. Terdapat peralatan penunjang, bahan habis pakai, biaya perjalanan, biaya lain-lain di dalam anggaran biaya.
Demikianlah 10 hal yang harus ditulis saat membuat bisnis plan kuliner. Membuat bisnis plan bukan perkara yang sulit, namun sangat bermanfaat bagi keberlangsungan sebuah usaha. Maka dari itu, sangat dianjurkan membuat bisnis plan sebelum menjalankan usaha.