Saat menunaikan ibadah ke tanah suci di Makkah Al Mukarramah diperlukan tata cara memakai pakaian ihram yang tepat dan benar. Sebab kain ihram tersebut sengaja dibuat tanpa jahitan dan digunakan untuk menutup aurat. Untuk pria menutup seluruh aurat bagian bawah badan dan sebagian di tubuh atas. Sementara wajib menutup seluruh anggota tubuhnya kecuali telapak tangan dan wajahnya.
Untuk menjaga kesucian dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah, maka setiap umat wajib mematuhi persyaratan yang sudah ditentukan. Salah satunya penggunaan kain ihram yang sunnahnya berwarna putih dan tanpa jahitan. Maka, agar tidak keliru memakainya diperlukan tata cara memakai pakaian ihram yang tepat dan benar sebagaimana berikut:
1. Warna Ihram
Tata cara memakai pakaian ihram di mulai dengan mengetahui persyaratan warna pakaian ihram terlebih dahulu. Terdapat 2 mazhab yang dapat dijadikan acuan, berkaitan dengan warna untuk pakaian ihram, yaitu mazhab maliki dan Shafi’i. Meskipun hanya berbeda tipis, tapi sebaiknya tetap dipahami para calon jama’ah haji dan umrah.
Dalam kitab Rudhoh yang dijelaskan imam Nawawi, seorang ulama Islam mazhab Shafi’I; penggunaan warna putih pada pakaian ihram tergolong sunnah, sedangkan warna lainnya dikategorikan makruh. Hal tersebut mengacu pada Rasulluloh yang menggunakan ihram putih saat berhajii dan umrah.
Namun menurut mazhab Maliki, penggunaan warna lain selain putih diperbolehkan. Selain itu juga memperbolehkan penggunaan minyak pada kain putihnya, seperti minyak misik atau ambar. Hal tersebut dirujuk dari Aisyah Radhiyallaahu ‘anhaa yang mencelup ushfur pakaian yang saat Rasulluloh ihram.
2. Tanpa Jahitan
cara memakai pakaian ihram yang tanpa jahitan menjadi wajib bagi jama’ah pria dan wanita saat berihram. Tidak boleh menggunakan pakaian lain selain kain ihram tersebut, seperti; baju, penutup kepala, mantel dan lain sebagainya. Sementara khusus wanita tidak boleh menggunakan sarung tangan cadar atau niqod.
3. Ihram Untuk Anak-anak
Pada dasarnya pemakaian baju ihram untuk anak-anak sama seperti tata cara orang dewasa. Hanya saja ukuran yang dikenakan berbeda, serta menyesuaikan kenyamanan si anak tersebut. yang perlu diperhatikan adalah wajib mandi dan berwudhu bagi anak sebelum menggunakan pakaian ihram tersebut.
4. Untuk Wanita
Sebetulnya cara memakai pakaian ihram bagi wanita lebih mudah dan cukup simple. Sebab yang terpenting pakaian ihram tersebut menutupi semua aurat tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangannya. Meskipun demikian ada beberapa hal yang sebaiknya dipahami dan dilakukan.
Pada bagian tubuh bawahnya kain ihram tersebut harus menutupi hingga tumit yang tertutup oleh kaus kaki dengan menggunakan sepatu yang berbahan karet dan tidak menutupi tumit. Sementara pada bagian atasnya lengan baju ihram tersebut haruslah panjang hingga pergelangan tangannya, dengan kerudung panjang hingga menutupi dadanya.
5. Ihram Bagi Pria
Pada pemakaian baju ihram untuk pria haruslah mengikuti ketentuan yang sudah dipersyaratkan. Kain ihram yang digunakan pun hanya sebatas 2 lembar saja tanpa jahitan. Pertama digunakan pada bagian bawah tubuhnya, sementara yang lain untuk bagian atas, dengan rincian sebagaimana berikut:
- Pada bagian tubuh bawah, kain yang digunakan untuk menutupi aurat mulai dari pusar sebelah atas hingga melebihi lututnya. Dan pastikan kesempurnaan pemakaian nya, agar saat duduk maupun jongkok, auratnya masih tertutup dengan baik.
- Pada bagian atas, kain ihram tersebut digunakan dengan diselempangkan menutupi bagian pundaknya, baik sebelah kiri maupun kanan. Hanya ketika tawaf saja, bagian pundak sebelah kanan dibiarkan terbuka.
Nah, demikian tata cara memakai pakaian ihram yang benar dan tepat. Serta sesuai digunakan untuk beribadah haji maupun umrah ke tanah suci. Selamat beribadah dan semoga diberi kelancaran serta mendapat berkah yang melimpah dari Allah.