Cari Tahu Aturan Tak Tertulis Di Tempat Kerja

  
Aturan Tak Tertulis

EDA WEB : Cari Tahu Aturan Tak Tertulis Di Tempat Kerja

Hari pertama bekerja di tempat yang baru biasanya dipenuhi dengan antusiasme yang tinggi. Anda begitu bersemangat memulai pekerjaan yang baru, dan mendapat sambutan hangat dari seluruh staf.

Pada hari-hari awal atau masa orientasi, Anda akan mendapatkan info tentang aturan resmi dari tempat kerja, kebijakan yang harus dipatuhi, dan ekspetasi dari kontribusi dalam peran Anda di perusahaan. Seiring dengan penjelasan tentang nilai, tujuan, dan misi perusahaan.

Sebenarnya ada kategori lain dari aturan di tempat kerja meskipun aturan tersebut tidak ditulis. Memang, melanggar aturan-aturan tak tertulis ini tidak akan membuat Anda menerima surat peringatan. Tetapi mengetahui dan menyesuaikan diri dengan aturan-aturan tak tertulis ini akan sangat berguna bagi Anda untuk bisa nyaman dan ‘masuk’ dengan budaya dan etos kerja di perusahaan itu, diterima oleh rekan sekerja, serta memperkuat kerja sama tim.

Berikut adalah hal-hal yang harus Anda amati tentang budaya serta kebiasaan-kebiasaan, yang meski tidak tertulis tetapi dianggap pantas dan merupakan kesepakatan umum.

1. Arti sebenarnya dari waktu kerja yang fleksibel

Anda begitu bahagia ketika mendapat informasi dari atasan, bahwa kantor baru Anda sangat fleksibel dalam jam kantor. Anda memiliki kebebasan untuk mengaturnya sendiri, tidak perlu masuk tepat jam sembilan pagi dan pulang jam enam sore, asal seluruh tanggung jawab dapat Anda selesaikan. Daya tarik itu pun jadi salah satu alasan Anda untuk menerima pekerjaan ini.

Tapi, perhatikan. Apakah rekan-rekan sekerja Anda benar-benar memanfaatkan pengaturan yang fleksibel yang dibanggakan tersebut? Atau kebanyakan rekan Anda sudah berada di meja mereka pukul sembilan pagi tepat dan tak pernah pulang sebelum jam enam sore? Apakah mereka mendapatkan teguran jika datang terlambat? Apakah ada yang pulang sebelum jam kantor selesai dengan alasan pekerjaan mereka telah selesai? Apakah ada yang pernah meninggalkan kantor tengah hari untuk janji dokter gigi, potong rambut, dan lain sebagainya?

Memahami hal itu sangat penting untuk mengindari cap dari rekan-rekan kerja bahwa Anda tidak profesional dan tidak bertanggung jawab.

2. Aturan pulang kerja

Luangkan waktu sejenak untuk memerhatikan kebiasaan rekan-rekan Anda saat pulang kerja. Apakah ada rekan Anda yang meninggalkan kantor sebelum bos Anda, atau mereka tetap duduk tenang hingga atasan pergi meninggalkan kantor? Menjadi orang yang pertama pulang setiap hari bisa memicu kesan yang salah. Sebab jika Anda datang lebih awal, kemungkinan besar tidak ada yang melihat Anda tiba. Tetapi jika Anda pulang lebih awal, semua orang akan melihatnya. Terlepas dari seberapa produktifnya Anda, jika Anda secara teratur pulang sebelum mayoritas rekan kerja Anda, Anda mungkin akan dicap sebagai orang yang kurang antusias dalam pekerjaan Anda.

Tentu saja yang paling penting adalah bahwa pekerjaan Anda selesai pada saat ingin pulang, dan atasan Anda tahu pasti hal tersebut. Tetapi jika ternyata aturan tak tertulis mengharuskan Anda berlama-lama di kantor, tidak bisa pulang sebelum bos pulang, dan dampaknya sudah memengaruhi kinerja serta hubungan kerja, mungkin Anda harus mempertimbangkan kembali apakah budaya kantor ini cocok untuk Anda atau tidak.

3. Open door policy

Anda mungkin menemukan tempat idaman untuk bekerja, begitu diberitahu bahwa pintu CEO selalu terbuka. “Datanglah dan berbagi ide terbaik Anda! Kami ingin mendengar dari Anda!”

Sebagai orang yang kreatif, ingin berkarya banyak, dan selalu dibanjiri ide-ide, lingkungan seperti ini adalah surga bagi Anda. Apalagi bila pengalaman Anda di tempat kerja sebelumnya adalah ide-ide Anda sering terhambat dengan birokasi kantor yang berbelit, Anda merasa tidak puas dengan kinerja Anda sendiri, sebab ada banyak hal ingin Anda lakukan untuk meraih hasil yang lebih optimal.

Tetapi lihat dulu, apakah rekan-rekan kerja Anda yang lain melakukan hal itu? Karena kenyataannya mungkin saja akan sangat berbeda. Bisa saja, ternyata manajer Anda tidak menyukai gagasan Anda melangkahinya, langsung menuju CEO dan menumpahkan semua ide kecemerlangan Anda. Belum lagi Anda mungkin akan dianggap penjilat oleh rekan lain.

Selain itu, ide pintu terbuka tidak selalu praktis. CEO mungkin tidak pernah berada di kantor, atau mungkin saking sibuknya tidak akan punya waktu bertemu Anda bahkan lima menit pun.
4. Etika membalas email atau pesan

Atasan Anda mungkin punya kebiasaan mengirimkan email rincian proyek larut malam. Tidak perlu menanggapi, katanya, karena dia hanya perlu mengeluarkan idenya segera. Tapi di pagi hari berikutnya, Anda menemukan rekan Anda berbicara tentang pertukaran email yang terjadi saat Anda sedang tidur nyenyak, Anda merasa tertinggal dan kurang informasi.

Mengetahui kapan, dan bagaimana, Anda diharapkan untuk berpartisipasi menjadi sangat penting. Jika ini terjadi, tidak perlu begadang, tetapi sisihkan waktu beberapa saat di pagi hari untuk memeriksa apakah ada email semacam itu dikirimkan tadi malam.
5. Cara berpakaian

Saat Anda berjalan menuju meja Anda untuk pertama kali, perhatikan gaya busana rekan kerja. Bisa jadi mereka mengenakan celana jeans dan sepatu kets, tetapi bisa jadi juga semua orang mengenakan pakaian kerja rapi. Berpakaian yang sesuai memainkan hal penting dalam bagaimana Anda diterima oleh kelompok.

Cari Tahu Aturan Tak Tertulis Di Tempat Kerja

6. Aturan mengambil cuti

Generasi milenium tidak ingin dirantai atau dikekang di tempatnya bekerja. Tapi setiap perusahaan mendefinisikan konsep kehidupan kerja dan keseimbangan yang sedikit berbeda. Tetapi, bahkan untuk perusahaan yang memberikan cuti tahunan dalam jumlah banyak pun, ada kecenderungan para pekerjanya tidak mengambil seluruhnya. Pengamatan akan memberitahu Anda mengenai budaya cuti dan libur kantor ini, sehingga Anda bisa mengatur rencana travelling Anda secara sesuai.