Faktanya, Tak Banyak Orang Tahu Cara Parenting yang Baik

  
cara parenting yang baik

Banyak orang tua yang merasa sudah menerapkan cara parenting yang baik. Padahal, apa yang mereka lakukan salah. Mereka merasa sudah benar hanya karena mereka sudah mengikuti apa yang orang tua lazim lakukan. Faktanya, hal yang lazim belum tentu benar.

Contohnya saja melarang anak untuk main hujan-hujanan. Menurut Anda, apakah itu hal yang tepat? Mungkin Anda akan mengatakan itu baik karena orang tua Anda dulu pun melarang Anda untuk main hujan-hujanan. Padahal, menurut pakar psikologi anak, bermain hujan-hujanan akan membuat anak belajar menyatu dengan alam. Hanya saja, tentu Anda tidak membiarkan anak terlalu lama main hujan-hujanan.

Dan masih banyak lagi tips parenting yang baik yang harus Anda pelajari. Terlepas dari hal tersebut, Anda harus tahu kuncinya menjad orang tua yang baik. Karena dengan inilah Anda bisa menerapkan parenting yang tepat.

Kunci Menjadi Orang Tua yang Baik

Ada banyak sekali cara untuk menjadi orang tua yang baik. Jika Anda pelajari, butuh waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Belum lagi Anda harus mempraktikkan cara tersebut.

Namun, hal yang harus Anda ketahui adalah tujuannya. Apa tujuan menerapkan cara parenting yang baik? Tujuannya hanya satu. Anak berkembang dengan mengoptimalkan apa yang ada pada dirinya.

Maka dari itu, setidaknya ada dua kunci yang harus Anda pegang jika ingin menerapkan parenting yang benar. Yang pertama adalah menjadi pendengar. Kebanyakan orang tua itu memerintah. Mereka banyak memberikan instruksi kepada anak dibandingkan mendengar.

Tentu itu bukan hal yang salah. Apalagi jika anak masih kecil. Anda harus banyak memberikan instruksi, dalam arti pelajaran dan pengetahuan. Namun, sesekali Anda juga harus mendengarkan apa yang anak inginkan.

tips parenting yang baik

Apalagi jika anak Anda sudah dewasa. Mengajak berdiskusi dan sering mendengarkan anak jauh lebih baik jika Anda ingin tahu apa yang diinginkannya. Dan dengan cara ini, Anda juga bisa mengerti apa yang bisa Anda bantu agar anak mendapatkan keinginannya tersebut. Bukankah Anda ingin mengoptimalkan bakat anak?

Kunci yang kedua adalah penuntun. Setelah mendengar, tugas Anda baru memberikan arahan. Anda menuntut anak ke tujuan yang ingin didapatkan. Dan ketika dua hal ini Anda lakukan, Anda akan menemukan tips tersendiri bagaimana cara parenting yang baik. Anda tidak akan memaksakan kehendak Anda sendiri.

Sekarang, Anda bisa jawab pertanyaan yang satu ini. Apakah Anda sudah menjadi pendengar dan penuntun untuk sang buah hati?

Anak Baik Tidak Harus Selalu Patuh

Ada perspektif kurang tepat yang dipahami oleh orang tua. Banyak yang menganggap anak yang baik itu anak yang patuh dengan orang tua. Apapun yang orang tua katakan, anak menurut.

Setujukah Anda?

Semoga saja Anda tidak setuju. Dan jika Anda tidak setuju, Anda orang tua yang mau menerima pandangan yang berbeda.

      Baca Juga: Mengatasi Anak Kecanduan Gadget Tanpa Harus Melarang

Jika anak harus patuh, itu artinya anak harus menuruti apa yang orang lain kehendaki, termasuk orang tua. Padahal, bisa saja anak memiliki pandangan berbeda.

Dunia berubah sangat dinamis. Perubahan tersebut membuat pola pandang anak zaman sekarang juga berbeda. Maka dari itu, kurang tepat jika anak yang hidup di zaman sekarang mengikuti pola pikir orang tua di zaman dahulu.

Itulah mengapa pentingnya orang tua yang suka mendengar. Tidak ada konsep patuh yang saklek. Yang ada adalah konsep diskusi. Anda berdiskusi dengan anak lalu menentukan sikap atau keputusan apa yang tepat untuk anak lakukan.

Jadi, sudah jelas kan bagaimana cara parenting yang baik?