Inilah Efek Negatif Kekerasan Terhadap Anak, Wajib Baca!

  
Kekerasan Terhadap Anak

Melakukan kekerasan pada anak sangat tidak dianjurkan dan terlarang. Bahkan siapapun pelakunya bisa terjerat hukum pidana terkait dengan KDRT atau Kekerasan di Dalam Rumah Tangga. Tak hanya itu, efek negatif kekerasan terhadap anak juga menjadi risiko selanjutnya.

Pada artikel berikut ini akan dijelaskan tentang efek negatif dari perilaku kekerasan terhadap anak. Dampak-dampak buruk yang dijamin tidak ada satupun manusia yang ingin memiliki anak-anak semacam ini. Berikut efek negatif yang dimaksud:

1. Menimbulkan Luka dan Cacat Fisik

Memukul anak adalah tindakan kekerasan yang statusnya paling parah dibandingkan dengan bentakan dan umpatan. Perilaku semacam inilah yang sejatinya bisa membuat fisik anak terluka hingga mengalami cacat permanen. Oleh sebab itu, jika masih memiliki perasaan sayang pada anak-anak jangan sekali-kali melakukan kekerasan fisik kepadanya.

 Akibat dari pukulan tersebut membuat anak kesakitan, tentu orang tuanya yang merasa menyesal dan kecewa. Jangan pula “menjatuhkan tangan” atas dasar pendidikan terhadap anak. Karena tidak ada efek positif dari perilaku semacam itu justru anak semakin berani dan tindakannya semakin brutal.

2. Anak Mengalami Traumatik Berkepanjangan

Efek negatif kekerasan terhadap anak yang kedua adalah anak mengalami traumatic yang berkepanjangan. Bahkan si anak tidak akan berani mendekati siapapun orangnya yang telah berlaku kasar kepadanya. Resiko dari dampak ini adalah anak menyimpan rasa benci dan dendam yang mendalam kepada orang tuanya.

Anak akan menganggap orang yang memukulnya itulah yang telah menyakiti hatinya dengan menunjukkan pola didikan berdasar kekerasan. Mental traumatic semacam ini sangat berbahaya apalagi jika jiwa anak masih labil. Bukan tidak mungkin, si anak berani melakukan perlawanan tanpa lagi menilai kalau orang yang dibencinya adalah keluarganya sendiri.

3. Menumbuhkan Sikap Penakut

Anak yang dibesarkan dengan cara kekerasan bisa dipastikan mentalnya ketika sudah besar adalah mental penakut. Karena psikologinya terbiasa didera dengan ungkapan-ungkapan kasar yang menyakitkan dan membekas dalam waktu lama. Nah, jika anak sudah memiliki mental penakut, jangan harap anak akan mendapatkan kesuksesan di dalam kehidupannya.

Kemungkinan terburuknya, anak akan terbuang dari pergaulan karena perasaan gentar untuk mencoba hal-hal yang baru. Selain itu, anak yang bermental penakut tidak akan bisa berprestasi dalam segala hal. Justru anak menjadi pengekor yang membuat kehidupan si anak menjadi kacau dan tidak berfaedah.

4. Kehilangan Motivasi dan Optimisme

Efek negatif kekerasan terhadap anak yang keempat adalah anak akan kehilangan motivasi dan optimisme dalam kehidupannya. Itu artinya, anak akan hidup dengan perasaan pesimis dan semangat yang rendah. Jika sifat semacam ini menjadi karakter anak, jangan harap orang tua bisa melihatnya menjadi orang besar dan sukses.

Menurut para ahli tidak akan ada kesuksesan jika tidak diawali dengan optimisme dan semangat dalam bekerja. Maukah punya anak semacam ini? Tentu tidak! Karena impian orang tua adalah ingin melihat anaknya tumbuh dengan wibawa dan kesuksesan yang luar biasa. Jika ini yang diinginkan, maka hentikan mendidik anak dengan kekerasan.  

5. Anak Menjadi Kuper

Ketika anak terbiasa dididik dengan kekerasan, tentu ia akan malas untuk bergaul. Sebab si anak tidak akan mampu berkomunikasi dengan baik karena didasari perasaan takut pembicaraannya salah dimaknai oleh orang. Dampaknya adalah, ketika anak sering diperlakukan keras dan kasar oleh orang tuanya, tentu ada perasaan khawatir orang di luar sana juga akan melakukan hal yang sama.  

Itulah beberapa efek negatif kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua. Sekadar sarana, jika tidak ingin memiliki anak seperti di atas, didiklah mereka dengan lembut dan penuh kasih sayang.