Etika Dalam Belajar Menjadi Hacker Secara Otodidak

  
belajar menjadi hacker secara otodidak

Berbicara mengenai belajar menjadi hacker secara otodidak, seorang hacker adalah seseorang yang berfokus pada mekanisme keamanan komputer dan sistem jaringan. Ada komunitas dan budaya bersama dari ahli programmer dan ahli jaringan yang melacak sejarahnya selama beberapa dekade hingga minicomputer pertama yang berbagi waktu dan eksperimen ARPAnet yang paling awal.

Membobol komputer dan sistem telepon telah menjadi simbol hackeran dalam budaya populer, tetapi budaya ini jauh lebih rumit dan moralistik dari pada yang diketahui kebanyakan orang. Untuk menjadi seorang hacker otodidak, mempelajari teknik-teknik hackeran dasar, cara berpikir seperti seorang hacker.

Namun terkadang apabila berbicara mengenai hacker tentunya banyak pihak yang hanya akan memandang sisi negatifnya saja. Oleh karena hal tersebut sangatlah penting untuk mengetahui etika baik jika ingin menjadi hacker secara otodidak. Lantas  bagaimana etika belajar menjadi hacker secara otodidak secara baik, mari simak bersama!

1. Perangkat Lunak Dengan Sumber Terbuka

Tulislah program yang menurut hacker lain menyenangkan atau berguna, dan berikan sumber program yang baik untuk digunakan. Ibarat para dewa yang paling dihormati oleh Hackerdom adalah orang-orang yang telah menulis program besar dan mampu yang memenuhi kebutuhan luas dan memberikannya kepada mereka sehingga sekarang semua orang menggunakannya.

2. Bantu Uji Dan Debug Perangkat Lunak Sumber Secara Terbuka

Penulis open – source mana pun yang berpikir akan memberi tahu bahwa penguji yang baik sepadan dengan bobotnya. Penguji yang baik ialah yang tahu bagaimana cara menggambarkan gejala, dapat mentolerir bug dalam rilis cepat, melokalisasi masalah dengan baik, dan bersedia menerapkan beberapa rutin diagnostik sederhana.

Cobalah untuk menemukan program yang sedang dikembangkan yang diminati dan menjadi beta-tester yang baik. Perkembangan dengan membantu pengujian program untuk membantu men-debug dan membantu memodifikasinya. Dengan etika belajar menjadi hacker secara otodidak secara baik dengan cara ini disertai niat baik diharapkan bertemu dengan orang baik pula yang membantu nantinya.

3. Publikasikanlah Informasi Yang Bermanfaat Saja

Hal baik lainnya yang bisa dilakukan adalah mengumpulkan dan memfilter informasi yang berguna dan menarik. Misalkan saja ke dalam halaman web atau dokumen seperti daftar Frequently Asked Questions (FAQ). Dalam pembuatan FAQ, hal utama yang diharapkan tentunya mendapat rasa hormat seperti penulis open-source.

4. Bantu Untuk Membuat Infrastruktur Tetap Berfungsi

Relawan yang menjalankan budaya hacker dan pengembangan rekayasa Internet, dalam hal ini. Ada banyak pekerjaan yang perlu tetapi tidak terlalu penting yang perlu dilakukan untuk membuatnya tetap berjalan. Pekerjaan tersebut diantaranya memelihara situs arsip perangkat lunak besar, mengelola milis, memoderasi newsgroup, mengembangkan RFC dan standar teknis lainnya.

Bagi yang menjadi hacker beretika juga akan mendapat banyak rasa hormat, karena semua orang tahu pekerjaan ini membutuhkan waktu yang sangat lama dan tidak menyenangkan seperti bermain dengan kode. Namun dengan melakukannya menunjukkan memiliki rasa dedikasi.

5. Budaya Hacker

Budaya menjadi hacker memang terdengar seperti seseorang yang mempunyai niatan jahat di telinga kebanyakan orang. Namun apabila mampu menjadi hacker dengan memiliki etika yang baik tentunya asumsi tersebut akan hilang. Tunjukan budaya hacker yang tidak asal – asalan atau sembarangan dalam meng-hack program orang lain.

Perlu diketahui menjadi hacker tidak berarti mempunyai ego jika memiliki etika ketika belajar menjadi hacker secara otodidak secara baik. Alih–alih akan dihargai orang lain, mungkin perilaku atau penyalahgunaan dalam belajar hacker bisa membawa dampak yang negatif. Itulah beberapa point yang wajib dimiliki apabila ingin menjadi seorang hacker yang baik.