Cara Memulai Bisnis Ayam Petelur Tanpa Repot

  
bisnis ayam petelur

Masih ada yang bingung ingin membuka bisnis apa saat ini? Mengapa tidak coba memulai bisnis ayam petelur saja? Dibanding ayam pedaging, berbisnis ayam petelur sepertinya lebih menguntungkan. Pasalnya ketika masa panen tiba, pebisnis tidak perlu buru-buru mencari bibit lagi. Ayam petelur dapat menghasilkan telur kembali setelah masa panen tiba.

Ditambah lagi, telur bisa dikatakan sebagai komoditas penting di masyarakat. Seperti sudah diketahui semuanya bila ada banyak jenis makanan yang membutuhkan telur sebagai bahan utama, terutama kue. Bagi yang ingin membuka bisnis ayam petelur, berikut ini cara memulainya

1. Tetapkan Lokasi Kandang Ayam Yang Tepat

Langkah awal adalah menentukan lokasi kandang yang paling tepat. Usahakan kandang ditempatkan di lokasi yang jauh dari pemukiman warga. Pasalnya bau yang dihasilkan kemungkinan besar bisa mengganggu warga yang bermukim di sekitar kandang.

Selain itu menempatkan kandang di area jauh dari pemukiman juga akan meminimalisir kemungkinan ayam stress. Jadi ayam petelur akan lebih sehat. Jangan salah, ketika ayam stress akan memudahkannya terserang penyakit hingga mengganggu produktivitas telur. Maka kandang memang harus ditempatkan jauh dari pemukiman namun tetap bisa terjangkau oleh kendaraan pengangkut.

2. Memilih Model Kandang Sesuai Lahan Yang Ada

Lahan yang dibutuhkan untuk membuat kandang ayam petelur memang cukup fleksibel. Kandang bisa dibuat di area lahan sempit atau luas. Jika kebetulan punya lahan luas, bisa dibuat kandang model koloni. Pada model ini nantinya seluruh ayam akan ditempatkan pada satu kandang yang luas.

Mudah memang membuatnya, namun sedikit repot ketika memungut telurnya jika memilih model ini. Apabila lahan sempit bisa dibangun model baterai yaitu menyusun kandang menjadi bertingkat. Membuat kandang model baterai lumayan repot tapi memudahkan ketika proses pengambilan telur.

3. Memilih Bibit Ayam Petelur Paling Berkualitas

Jika urusan kandang sudah beres, lanjutkan dengan memilih bibit ayam petelur. Pastikan untuk memilih bibit yang paling berkualitas. Ciri-cirinya adalah kondisinya sehat, memiliki bulu lebat dan rata, serta tidak ada cacat fisik. Belilah pada penjual bibit terpercaya yang hanya menyediakan indukan sehat. Dengan begitu produktivitas telur tetap terjaga.

4. Memberikan Nutrisi Seimbang

Demi menjaga kualitas telur, ayam perlu dijaga nutrisi makanannya. Nutrisi yang dibutuhkan ayam petelur adalah karbohidrat, mineral, kalsium, protein, serta vitamin. Semuanya bisa diberikan dari campuran konsentrat, dedak, dan jagung.

Pemberian pakan ini juga tidak boleh sembarangan, harus seimbang. Jika terlalu sedikit, ayam bisa kurus sehingga kualitas telur jadi jelek. Sedangkan bila berlebihan, maka ayam akan menderita kegemukan. Kelebihan lemak pada tubuh ayam bisa mengganggu terbentuknya telur.

5. Menjaga Kesehatan Ayam Petelur

Tidak hanya pakan yang bernutrisi saja yang harus diperhatikan. Kesehatan dari ayam pun perlu dijaga. Caranya adalah dengan memberikannya vaksin dan vitamin secara berkala. Pemberian vaksin ini bukan tanpa alasan. Salah satunya adalah untuk mencegah ayam terserang penyakit.

6. Selalu Jaga Kebersihan Kandang

Jangan lupa juga untuk selalu membersihkan kandang ayam petelur. Ini penting sekali sebab dapat berpengaruh pada kesehatan ayam tersebut. Caranya adalah selain membersihkan kotoran ayam, setiap bagian kandang juga perlu diberikan desinfektan. Dengan begitu ayam bisa sehat dan produktivitas telur pun makin tinggi.

7. Lakukan Sortir Ketika Masuk Masa Panen Sebelum Telur Dijual

Pada umumnya bibit ayam petelur sudah mulai bisa menghasilkan telur untuk dipanen ketika berusia 4 bulan. Setelah mencapai umur tersebut, ayam bahkan bisa bertelur setiap hari atau tergantung dari kesehatan ayam itu sendiri. Setelah telur sudah bisa dipanen, ada baiknya jangan langsung menjualnya.

Lakukan proses sortir terlebih dahulu, untuk memisahkan telur berdasarkan kualitasnya. Telur berkualitas kurang baik baik cirinya adalah ukurannya cenderung lebih kecil atau lebih besar dari telur pada umumnya. Ketika menemukan kondisi telur seperti itu sebaiknya disisihkan saja.

Itu tadi bagaimana cara memulai bisnis ayam petelur. Bisnis ini lumayan mudah dijalankan. Apalagi pangsa pasarnya cukup luas. Mengingat banyak sekali olahan makanan yang membutuhkan telur sebagai bahan utamanya.