Apa saja Perubahan psikologis pada ibu hamil? Berikut informainya!

  
perubahan psikologis pada ibu hamil

Sangat wajar jika adanya Perubahan psikologis saat seorang ibu sedang hamil. Salah satu alasannya Karena ada yang berbeda pada tubuh sang ibu yaitu adanya Bayi dalam janin yang dapat mengakibatkan perubahan psikologis pada ibu hamil. Terutama kehamilan pada anak pertama. Untuk itu si ibu hamil/istri dan suami harus mengetahui apa saja yang harus kalian ketahui akan perubahan psikologis pada seorang ibu hamil.

Penting bagi suami untuk selalu mendukung dan membuat keadaan ibu hamil/istri menjadi lebih baik. Berikut mengenai Perubahan psikologis pada ibu hamil yang perlu kalian ketahui. Terutama bagi pasangan baru yang akan segera mempunyai momongan.

1.  Mood Tidak Stabil

Adanya perubahan emosi dan sikap pada ibu hamil sangatlah wajar. Biasanya perubahan suasana hati ibu hamil jadi mudah cepat tersinggung, marah-marah bahkan bisa sampai menangis. Salah satu penyebabnya yaitu terjadinya peningkatan hormon estrogen dan progesteron  pada tubuh ibu hamil.

Dimana dapat mempengaruhi neurotransmitter/ zat kimia di otak yang mengatur suasana hati. Maka untuk itu, para suami perlu untuk mengetahui perasaan pada ibu hamil.

2.  Lebih Sensitif dari Biasanya

Biasanya ibu hamil akan lebih sensitif, apalagi pada saat trimester pertama karena terjadinya perubahan hormon pada tubuh ibu hamil. Rangsangan biasanya datang dari penciuman ibu hamil yang dapat membuat suasana menjadi lebih sensitif terhadap aroma yang ibu hamil rasakan. Untuk suami tidak perlu khawatir, karena apapun perilaku yang terjadi pada ibu hamil akan segera hilang.

3.  Butuh Perhatian Lebih

Perubahan perilaku yang tiba-tiba ingin dimanja dan diberikan perhatian lebih. Penting bagi suami untuk selalu peka terhadap ibu hamil. Usahakan untuk menanyakan keadaannya saat pulang kerja meskipun lelah, setidaknya berikan perhatian pada ibu hamil. Biasanya ibu hamil menginginkan suaminya untuk mengusap-usap terutama pada perut ibu, hal itu juga akan merangsang baik untuk bayi yang tengah dikandung.

4.  Kecemasan Pada Berat Badan

Pada kondisi ini, biasanya ibu hamil mengalami kecemasan pada berat badan karena takut berat badan tidak bisa kembali normal seperti sedia kala. Penting bagi suami untuk terus mensupport dan ikut mengontrol kenaikan berat badan agar tidak berlebihan. Karena yang dibutuhkan ibu hamil adalah nilai gizi yang baik dalam makanan, bukan jumlah porsi makan yang lebih banyak tapi kosong gizinya.

5.  Hati-Hati Dengan Depresi

Suami perlu mengetahui perubahan psikologis atau sifat ibu hamil, apalagi berkaitan dengan depresi. Masalah kejiwaan pada ibu hamil dapat mengakibatkan Janin juga akan ikut stress. Jika ibu hamil mengalami gelisah, merasa tidak berharga, kurang tertarik dengan dunia sekitarnya, merasa bersalah bahkan mengalami kesedihan berkepanjangan. Sebaiknya segera untuk meminta bantuan professional, bisa dengan konsultasi dengan dokter psikolog.

6.  Menjadi Pelupa dan Kurang Teratur

Biasanya pada masa kehamilan trimester dua, ibu hamil akan menjadi pelupa dan kurang teratur dari biasanya. Penyebab terjadinya pelupa biasanya karena banyak pikiran yang berkecamuk dari ketidaksiapan kehadiran sang bayi, menerka-nerka jenis kelamin bayi dan mengkhawatirkan kondisi janin hingga membuat otak menjadi penuh sehingga menjadi pelupa. Penting bagi suami untuk terus berada di sisi istri agar si ibu hamil tidak panic.

Itulah beberapa perubahan psikologis pada ibu hamil yang wajib diketahui dan penting bagi suami untuk mengetahuinya. Agar psikologis ibu hamil tidak buruk, sebaiknya suami untuk selalu mengerti dengan setia keadaannya. Bila memungkinkan ada gangguan yang lebih serius, sebaiknya konsultasikan pada dokter kandungan.