Risiko Kecil Hingga Besar Pernikahan Dini. Masih Berani?

  
pernikahan di bawah umur

Kasus pernikahan dini di zaman dahulu berbeda dengan saat ini. Dulu, ada faktor budaya yang menyebabkan banyak anak di bawah umur yang sudah menikah. Misalnya saja ada kesan di mana anak perempuan yang sudah menstruasi sudah harus dinikahkan. Di zaman sekarang, kasus nikah di bawah umur disebabkan oleh faktor lain. Bukan budaya, pastinya.

Sangat memprihatikan memang. Namun, ini sudah menjadi fakta. Nikah di usia dini sering disebabkan karena adanya kehamilan di luar nikah. Pacaran yang kebablasan menyebabkan mau tidak mau anak yang masih di bawah umur dinikahkan.

Dan apa yang terjadi? Menikahkan ternyata bukan menjadi solusi. Sekilas itu menjadi solusi. Akan tetapi, ada risiko lain yang mengintai di depan nanti.

Risiko Kecil Pernikahan Di Bawah Umur

pernikahan muda

Apapun penyebabnya, pernikahan dini memunculkan banyak risiko. Risiko kecil tapi sering terjadi adalah sebagai berikut:

  1. Potensi Memiliki Anak Kurang Sehat

Dalam dunia kesehatan, sudah jelas sekali bahwa rahim anak perempuan yang masih belum cukup umur belum siap. Dan jika itu dipaksa, maka janin yang ada di dalam rahim tersebut pun tidak berkembang secara matang.

Walhasil, bayi lahir dalam kondisi yang kurang sehat. Ada yang mengalami kelahiran prematur, bayi lahir dengan kondisi cacat, dan bahkan kematian. Bukan hanya kematian bayi tapi juga sang ibu.

  1. Risiko Eklamsia

Banyak perempuan hamil yang masih sangat belia mengalami masalah. Yang paling sering terjadi adalah eklamsia. Inilah salah satu penyebab yang menyebabkan kematian bayi dan juga ibu hamil.

Risiko eklamsia memang bisa terjadi pada siapa saja. Bukan hanya perempuan hamil yang masih di bawah usia. Perempuan yang sudah dewasa pun bisa mengalami hal semacam itu. Hanya saja, risikonya rendah. Risiko lebih tinggi pada perempuan yang hamil di usia belia. Inilah mengapa sangat tidak disarankan adanya pernikahan dini.

  1. Pertengkaran

Pasangan suami istri yang masih berusia belia belum memiliki kondisi psikologis yang matang. Masih ada egoism yang tinggi di antara keduanya. Akibatnya, karena tidak mampu mengontrol ego masing-masing, mereka pun akhirnya sering bertengkar.

Itu terlihat risiko yang kecil. Namun, jika risiko tersebut terus terjadi, bukan tidak mungkin akan muncul risiko buruk lainnya.

Yang Paling Dikhawatirkan dari Nikah Dini

Jika ditanya apa risiko terburuk yang bisa terjadi akibat pernikahan dini, jawabannya adalah perceraian. Awalnya, pernikahan itu menyatukan dua insan. Namun, hasil akhirnya jauh dari niat awal.

Seringnya pertengkaran disinyalir menjadi penyebab utamanya. Namun, tidak boleh juga meniadakan faktor lainnya. Misalnya saja kondisi ekonomi yang biasanya belum mapan, masalah datang silih berganti, hingga masalah yang lainnya.

        Baca Juga: Alasan Istri Berselingkuh dari Suami

Itulah yang menjadi alasan mengapa pernikahan di bawah umur sebaiknya dihindari. Apapun alasannya, anak muda harus tahu hal-hal tersebut. Dengan harapan, mereka tidak melakukan hal yang membuat mereka harus melakukan nikah dini.

Apa yang harus dilakukan? Salah satu cara yang paling efektif adalah melalui edukasi. Anak-anak muda harus diedukasi sehingga tahu pentingnya melakukan perencanaan masa depan. Mereka tidak boleh larut dalam emosi dan juga hawa nafsu sesaat.

Akan lebih baik anak-anak usia SMA atau kuliah dibekali pengetahuan mengenai pernikahan. Jadi, mereka tahu persis konsep pernikahan secara utuh. Bukan hanya pernikahan dianggap sebagai membangun rumah tangga atau penyalur hasrat seksual saja. Dengan memiliki pemahaman tersebut, setiap anak akan lebih mudah terhindar pernikahan dini.