Mau Bisnis Hidroponik? Ini Analisa Bisnis Hidroponik Sayuran

  
Analisa Bisnis Hidroponik

Berbagai macam sayuran memang banyak dicari untuk memenuhi kebutuhan gizi maupun untuk menunaikan keinginan semata. Dengan demikian peluang pasar dari sayuran memang termasuk besar. Sekarang banyak yang tertarik bisnis hidroponik, buat yang ingin berbisnis juga, analisa bisnis hidroponik akan dibahas secara lengkap disini.

Pada masa sekarang ini, sayuran tidak lagi dianggap makanan kelas bawah lagi. Namun berbagai macam hidangan di berbagai restoran sudah menyediakan menu sayuran yang memiliki harga jual tinggi dengan tampilan yang menarik. Sedangkan hidroponik sendiri dinilai lebih efektif karena lahan sebagai media tanam dapat disesuaikan dengan luas yang diinginkan. Bagi yang ingin berbisnis tanaman dengan cara hidroponik dapat membaca artikel di bawah ini :

1. Mengetahui Harga Jual Sayuran

Analisa bisnis hidroponik sayuran yang pertama harus mengetahui terlebih dahulu seberapa besar harga pasar yang ditawarkan. Hal ini dilakukan supaya dapat dijadikan kalkulasi untuk meminimalisir kerugian. Pada masa sekarang harga sayuran hidroponik per 250 gram dibandrol dengan harga 20.000 Rupiah. Sehingga untuk ukuran 1 kg sayuran dapat dianalisa dengan 4 bungkus ukuran 250 gram.

20.000 dikali 4 = 80.000 misalnya untuk target panen dalam 1 hari. Jika dalam sebulan tinggal dikatakan 30 hari saja. Sehingga petani dapat memiliki omzet 80.000 di kali 30 = 2.400.000 rupiah.

2. Kebutuhan Persemaian

Dari pertama kali ditanam berupa bibit sampai menjadi tanaman siap semai kira-kira memerlukan waktu 6 hari. Sehingga dalam waktu 1 bulan, petani dapat melakukan proses semai sebanyak 5 siklus. Misalnya satu siklus dibuat 40 sayuran alhasil diperoleh 6 kali 40 tanaman. Untuk kebutuhan tray semai dengan ukuran 128 lubang, petani diperkirakan membutuhkan 2 tray semai.

Dari harga sendiri 1 tray semai sekitar 13. 000 rupiah. Jadi jika perlu 2 hanya tinggal dikalikan saja menjadi 26.000

3. Kebutuhan Sistem  Hidroponik 

Analisa bisnis hidroponik selanjutnya harus mengetahui sistem dari teknik hidroponik itu sendiri. Diperkirakan umur dari sayuran sekitar 14 hari masa tanam. Sehingga dalam 1 bulan petani dapat menanam 2 siklus sayuran. Untuk ukuran 1 lubang tanaman diperkirakan dapat menghasilkan sayuran dengan berat 25 gram. Sedangkan dengan target 1 kg membutuhkan 40 lubang.

Untuk itu dalam waktu 14 hari petani dapat menanam 560 lubang dalam ukuran 1 siklus. Dari harga media tanam sejenis nft 10 m tulang berbentuk horizontal memiliki harga 18.000.000 dengan ukuran 600 lubang tanam.

4. Kebutuhan Nutrisi

Dari segi nutrisi tanaman dengan jumlah 170 lubang membutuhkan 1 liter nutrisi dalam waktu satu bulan. Sehingga untuk jumlah lubang sebanyak 560 membutuhkan kira-kira 3,3 liter nutrisi. Untuk kisaran harga nutrisi per liter 27,000. Jika nutrisi yang dibutuhkan sebanyak 3,3 liter maka harga yang harus dibayar sebesar 89,100.

5. Kebutuhan Listrik

Kebutuhan listrik menjadi salah satu analisa bisnis hidroponik untuk memenuhi kebutuhan pompa. Untuk kebutuhan listrik 1 pompa membutuhkan 60 x 24 = 1440 watt per hari. Jika dalam sebulan maka membutuhkan 43.2 kwh. Dimana untuk harga per 1 kwh sebesar 1500. Sehingga total kebutuhan listrik untuk menanam sayuran hidroponik sebanyak 64,800 dalam 1 bulan.

6. Kebutuhan Media Tanam Rockwool

Untuk memenuhi kebutuhan taman rockwool selama 30 hari dengan ukuran sebanyak 40 lubang membutuhkan 1200 rockwool. Untuk ukuran 1 rockwool dapat dibagi menjadi dua bagian karena hanya membutuhkan 560 lubang saja. Dengan kisaran harga ukuran 50 potong rockwool sebesar 9.500. Sehingga untuk 30 kg target sayuran membutuhkan dana untuk rockwool sebesar 114,000.

Demikian uraian tentang beberapa analisa bisnis hidroponik sayuran yang menggiurkan. Beberapa analisa diatas dapat menjadi wawasan bagi orang yang berkeinginan untuk menjadi petani sayur dengan cara hidroponik. 

Selain tatanan lahan dapat disesuaikan, dengan menggunakan cara menanam teknik hidroponik juga memiliki peluang besar dan harga jual lebih tinggi dipasaran. Jika dibandingkan dengan tanaman yang ditanam dengan cara biasa.