Analisa Bisnis Jus Buah Dengan Keuntungan Besar

  
Analisa Bisnis Jus Buah

Memiliki bisnis yang bisa terus berkembang seiring berjalannya waktu tentu dambaan setiap orang. Salah satu bisnis rumahan menjanjikan dengan modal yang tidak terlalu besar yaitu bisnis jus buah. Sebelum memulai bisnis ini, pelaku usaha harus terlebih dahulu membuat analisa bisnis jus buah agar mengetahui prospek usaha kedepannya.

Analisa bisnis merupakan evaluasi prospek ekonomi dan analisa resiko usaha yang diperlukan oleh setiap pelaku usaha untuk meminimalisir kerugian. Banyaknya usaha sejenis membuat analisa bisnis menjadi penting dan diperlukan agar usaha yang dijalankan bisa terus berkembang. Berikut ini analisa bisnis yang dapat dijadikan gambaran awal sebelum memulai bisnis jus buah:

1. Peluang Usaha

Sebelum memulai bisnis, pelaku usaha harus terlebih dahulu mengetahui peluang usaha yang dijalankan seperti keunggulan produk dan target pasar. Misalnya, keunggulan jus buah yang dijual yaitu mudah dibuat, biaya produksi rendah, dan dibuat dari buah segar. Karena jus buah dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan, maka target pasar menjadi luas dan ditujukan bagi masyarakat umum.

2. Analisis Ekonomi Usaha

Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat) merupakan salah satu analisis ekonomi usaha yang perlu dibuat oleh pelaku usaha. Bisnis jus buah memiliki analisis SWOT sebagai berikut: mudah dibuat dan menggunakan buah segar (Strength) namun memiliki banyak pesaing (Weakness). Cakupan bisnis jus buah luas (Opportunities) dengan banyaknya pelaku usaha yang tertarik membuka bisnis jus buah (Threat).

3. Anggaran Biaya

Analisa anggaran biaya merupakan analisa bisnis jus buah untuk merinci pengeluaran dan terdiri dari peralatan penunjang dan bahan habis pakai. Peralatan penunjang bisnis ini yaitu gerobak dan etalase Rp 2.000.000; juicer Rp 1.500.000; freezer Rp 1.500.000; meja dan kursi Rp 250.000. Apabila dijumlahkan, anggaran yang diperlukan untuk peralatan penunjang bisnis jus buah sebesar Rp 5.250.000.

Biaya bahan habis pakai terdiri dari buah-buahan Rp 250.000/hari atau 7.500.000/bulan, gelas plastik Rp 250.000, sedotan Rp 100.000, susu kental manis Rp 500.000. Apabila dijumlahkan, biaya bahan habis pakai berkisar Rp 8.350.000/bulan. Tambahkan pula biaya lain-lain pada anggaran biaya sebesar Rp 300.000 untuk membayar listrik dan air serta keperluan tidak terduga lainnya.

4. Perhitungan Harga Jual

Setelah mengetahui besaran biaya yang diperlukan, pelaku usaha juga harus mempertimbangkan harga jual agar bisa mendapatkan keuntungan yang sesuai. Misalkan keuntungan (mark up) yang diinginkan sebesar 30%, maka jus buah tersebut harus dijual Rp 8.000/kemasan. Untuk menghitung harga jual, pelaku usaha harus menghitung total biaya per unit dan dikalikan dengan persentase keuntungan yang diinginkan.

5. Besar Keuntungan

Dengan harga jual Rp 8.000/kemasan, pelaku usaha dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp 1.900/kemasan. Jika diasumsikan setiap bulannya ada sekitar 300 jus buah yang terjual, maka keuntungan bersih yang diperoleh mencapai Rp 570.000. Agar keuntungan yang diperoleh semakin besar, pelaku usaha dapat menargetkan minimal penjualan per harinya dan melakukan cara agar target tersebut bisa tercapai.

6. Kelayakan Usaha

Seringkali pelaku usaha bertanya-tanya apakah usaha yang akan dirintisnya layak atau tidak untuk dijalankan. Untuk melihat layak atau tidaknya suatu usaha, pelaku usaha harus menghitungnya dalam Benefit Cost (B/C) Ratio dengan membagi jumlah pendapatan dan total biaya produksi. Untuk bisnis jus buah, B/C rasionya sebesar 1,14 sehingga layak untuk dijalankan.

Demikianlah informasi mengenai analisa bisnis jus buah yang dapat menjadi gambaran awal sebelum memulai bisnis ini. Analisa bisnis merupakan evaluasi prospek ekonomi dan analisa resiko usaha yang diperlukan oleh setiap pelaku usaha untuk meminimalisir kerugian. Agar bisnis yang akan dijalankan lebih terencana, analisa bisnis harus dibuat dan dipertimbangkan dengan baik.