Siapa yang menolak saat diberi coklat? Ya. Hampir semua orang menyukai rasa coklat tidak hanya kalangan remaja namun juga anak – anak. Bisnis minuman coklat menjadi salah satu yang paling digandrungi saat ini. Kenikmatan rasa coklat memang tidak diragukan lagi. Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut membuat siapapun ingin merasakannya lagi. Tingginya minat beli konsumen menjadikan peluang bisnis baru yang menjanjikan.
Lalu bagaimana cara memulai usaha ini ? untuk menjawab pertanyaan tersebut saya akan menjelaskan secara rinci, langkah memulai bisnis minuman berbahan coklat beserta kisaran modal yang diperlukan. Simak ulasan berikut ini untuk pembahasan yang lebih lengkap
Sebelum memutuskan untuk menjalankan sebuah usaha, hanya perlu memperhatikan hal – hal apa saja yang berkaitan dengan usaha tersebut. Berikut beberapa hal yang wajib dipersiapkan untuk memulai bisnis minuman berbahan coklat.
1. Persiapan Awal
Persiapan awal meliputi tempat usaha strategis yang akan digunakan, target pemasaran dan calon konsumen, strategi pemasaran, harga jual dan berapa jumlah karyawan yang nantinya akan dipekerjakan jika dibutuhkan. Dengan membuat persiapan yang matang akan memberikan kemudahan selanjutnya dalam menjalankan usaha.
2. Perkiraan Modal Dan Besar Keuntungan
Untuk memulai usaha bisnis minuman coklat perlu diperhitungkan mengenai besar modal dan keuntungan yang akan didapatkan. Berikut ini perkiraan modal awal yang perlu disiapkan.
Sewa Tempat = Rp500.000,-
Gerobak = Rp450.000,-
Meja = Rp100.000,-
Kursi = Rp80.000,-
Blender = Rp120.000,-
Coklat 50.000 x 30 bungkus = Rp1.500.000,-
Gula Pasir 30 kg = Rp500.000,-
Cream 30.000 x 30 bungkus = Rp300.000,-
Meses 10.000 x 30 bungkus = Rp300.000,-
Batu Es = Rp100.000,-
Cup Uk Besar = Rp200.000,-
Sedotan = Rp50.000,-
Alat Pengemas = Rp650.000,-
Total Modal Awal = Rp4.850.000,-
Harga yang tertera di atas bisa saja berubah sesuai dengan harga pasaran terbaru. Ini hanya sebagai gambaran saja. Apabila hendak menjual 1 cup seharga Rp10.000,- sehari dapat menjual sekitar 30 cup, maka sehari mendapatkan keuntungan Rp300.000,- dalam sebulan dapat mendapatkan laba kotor sekitar Rp9.000.000,-
Laba Bersih
Rp9.000.000 – Rp4.850.000 = Rp4.150.000
3. Analisa SWOT
Setelah itu jangan lupakan untuk melakukan analisa atau jika dalam bisnis biasa disebut analisa SWOT, dimana analisa ini akan membantu memperkirakan keuntungan, kerugian dan hal lainnya. Berikut ulasannya:
Strength : Keuntungan yang didapat cukup besar maka dari itu peluang bisnis minuman berbahan coklat masih sangat potensial untuk dikembangkan.
Weakness : Harga lebih mahal jika dibanding dengan es biasa yang ada di pasaran. Rasa yang ditawarkan juga khusus rasa coklat hanya saja diberikan toping yang berbeda – beda.
Opportunity : Coklat disukai banyak orang sehingga peluang mendapatkan laba yang besar masih terbuka. Terlebih di daerah kita memiliki iklim tropis, hal ini salah satu yang membuat bisnis minuman coklat semakin berkembang.
Treath : Banyak persaingan. Tidak sedikit orang menjual olahan minuman coklat dengan harga yang lebih murah. Maka dari itu harus dapat membuat inovasi dan lebih kreatif agar produk dapat bersaing di pasaran.
4. Menjaga Kualitas Produk
Menjaga kualitas produk merupakan faktor penting dalam menjaga keberlangsungan usaha. Jangan sampai merubah kualitas agar para konsumen tidak berpindah ke tempat lain. Tentu setiap pelaku usaha menginginkan usahanya akan dapat bertahan dalam waktu yang lama. Jadi pastikan terus mempertahankan kualitas dari awal memulai sebuah usaha.
Saat ini mencari pekerjaan tergolong sulit terlebih bagi yang tidak memiliki tingkat pendidikan yang baik. Jadi memilih bisnis minuman coklat bisa menjadi salah satu opsi untuk dicoba. Semoga ulasan di atas dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan selamat mencoba.