7 Cara Menghitung Laba Penjualan Dengan Tepat

  
Cara Menghitung Laba Penjualan

Pertanyaan yang seringkali muncul di benak para pengusaha pemula adalah bagaimana cara menghitung laba penjualan. Setelah menekuni bisnis dengan berbagai strategi pemasaran, seorang pengusaha tentu saja harus mengetahui berapa besar keuntungan yang diperoleh dari menjalankan usaha tersebut. Sebab, hal ini berkaitan erat dengan penentuan keputusan yang akan diambil kedepannya. Penting untuk diketahui, bahwa menghitung keuntungan usaha ini, harus detail dan runtut, agar memperoleh angka yang pasti.

1. Catat Pendapatan Dan Modal Yang Dikeluarkan

Pendapatan dalam artian akuntansi bisnis merupakan suatu penambahan nilai keuntungan sehingga modal juga menjadi bertambah. Sementara, definisi pendapatan secara umum merupakan nilai tambah yang didapat melalui perputaran modal dan hasil jual beli. pertambahan nilai uang sehingga nilai modal ikut bertambah. Modal merupakan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan dalam menjalankan suatu usaha.

Bagi pengusaha, penting untuk mencatat jumlah modal dan juga pendapatan. Agar ketika ingin menghitung laba, pengusaha memiliki pedoman yang jelas. Selain itu, juga dapat dijadikan sebagai acuan dalam penentuan modal berikutnya.

2. Perkirakan Biaya Produksi

Dalam menjalankan usaha, sedikitnya terdapat dua buah biaya yang termasuk dalam biaya produksi. Yang pertama adalah biaya tetap dan yang kedua merupakan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang rutin dikeluarkan setiap bulannya. Misalnya, biaya gaji karyawan tetap, sewa gedung, dan lain-lain.

Sementara biaya variabel bersifat sementara. Pengeluarannya dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Contohnya seperti biaya gaji karyawan kontrak, biaya bahan baku, dan lain-lain.

3. Buatlah Laporan Laba Rugi

Dalam menentukan laba, terdapat rumus yang bisa digunakan. Yaitu pendapatan bersih = pendapatan kotor – beban usaha. Apabila seorang pengusaha memiliki laporan laba rugi, maka harga jual ke konsumen dapat ditentukan dengan mudah dan pantas.

4. Menghitung Komponen Penentu Harga Pokok Penjualan (HPP)

Setelah didapatkan berapa total harga produksi, maka langkah selanjutnya adalah menentukan harga pokok penjualan (HPP). Adapun rumus untuk menghitung HPP adalah sebagai berikut:

HPP = Bahan baku yang digunakan + Total biaya produksi + Saldo akhir persediaan. Saldo akhir ini diperoleh dari saldo awal – saldo akhir.

Kemudian, jangan lupa untuk melihat daya beli pada konsumen. Sebab, apabila konsumen memiliki daya beli yang rendah, maka HPP tidak bisa terlalu tinggi agar tetap dapat memberikan keuntungan.

5. Hitung Saldo Awal Hingga Saldo Akhir

Segala sesuatu yang berhubungan dengan penjualan, harus selalu dicatat. Termasuk saldo awal yang dimiliki sebagai modal. Saldo awal ini merupakan total keseluruhan nilai bahan baku pada saat memulai periode penjualan. Selanjutnya. Saldo awal dihitung dengan saldo akhir penjualan. Dengan begitu, penjual dapat melihat gambaran keuntungan yang didapatkan berdasarkan saldo awal dan akhir.

6. Menghitung Penjualan Bersih

Tahapan selanjutnya sebagai cara menghitung laba penjualan adalah dengan mengidentifikasi penjualan bersih. Hal ini didapat melalui hasil penjualan kotor yang dikurangi dengan biaya-biaya lainnya. Rumusnya sebagai berikut:

Penjualan bersih = Penjualan – pengembalian penjualan dan pengurangan harga – potongan lainnya.

Mengasah kemampuan dalam berbisnis dapat dilakukan dengan cara menghitung keuntungan yang didapatkan. Sehingga, seorang pengusaha dapat belajar dari waktu ke waktu dan mengembangkan usahanya.

7. Memanfaatkan Software Akuntansi

Apabila memiliki kesulitan dalam menghitung laba penjualan, pengusaha dapat memanfaatkan beberapa software akuntansi gratis yang telah tersedia. Berbagai software akuntansi seperti misalnya Accurate Online, menawarkan solusi untuk mempermudah penghitungan penjualan.

Aplikasi ini merupakan buatan anak bangsa yang sudah diunduh lebih dari 300 ribu kali. Dengan memanfaatkan software ini, pencatatan keuangan penjualan menjadi lebih Terencana dan teratur. Selain itu, terkesan lebih praktis karena tersimpan di dalam satu file saja.

Nah, itulah tadi 7 cara menghitung laba penjualan. Sebagai pebisnis terutama pebisnis pemula, sangat wajar apabila merasa bingung saat menghitung laba penjualan. Namun, semua kesulitan dapat dijadikan sebagai bahan proses belajar. Seiring berjalannya waktu, pasti akan terdapat berbagai hal yang mampu menewaskan diri dan bisnis yang dikembangkan. Selamat mencoba, ya!