Ini Dia Ciri-Ciri Anak Tantrum yang Perlu Diketahui oleh Bunda

  
Ciri Ciri Anak Tantrum

Ciri ciri anak tantrum harus diketahui oleh ibunda sejak dini. Paling tidak bisa dipahami apakah si kecil hanya menangis biasa atau terdapat abnormalitas dalam tangisannya. Sebab, jika salah penanganan potensi anak step sangat besar apalagi jika tantrum-nya dibiarkan dalam waktu yang lama.

Karena alasan tersebut, maka di artikel parenting berikut ini akan dijelaskan tentang gejala atau ciri ciri anak tantrum. Semoga narasi tersebut bisa menjadi tambahan informasi kepada calon ibu supaya lebih berhati-hati dalam menyikapi tangisan si kecil. Ini dia ciri-ciri yang dimaksud:

1. Menangis dengan Meraung

Ciri-ciri anak mengalami tantrum yang pertama ialah menangis dengan meraung-raung. Bahkan terkadang juga disertai dengan teriakan yang tidak jelas. Jika ini terjadi segera raih si kecil ke dalam pelukan agar lebih nyaman.

Kalau peristiwa ini dibiarkan apalagi sang bunda tidak bergeming, maka dikhawatirkan otot leher si kecil akan terpelintir. Resikonya ialah akan membuat si kecil menangis dengan kondisi leher sedang kram. Ini sangat berbahaya bahkan bisa mengancam nyawa si kecil. Oleh sebab itu, selalu konsentrasi ketika menghadapi anak semacam ini.

2. Menangis Disertai Memukul

Ciri ciri yang kedua ialah anak menangis sambil memukul baik memukul orang tuanya maupun memukul dirinya sendiri. Ini merupakan gejala tantrum yang juga umum terjadi. Bahkan tidak sedikit anak melukai dirinya sendiri jika bunda tidak segera menghentikannya.

Sejatinya tindakan ini anak lakukan bukan karena sifatnya yang suka menangis dengan ekstrem. Tetapi menurut para ahli anak tantrum dan suka memukul semata ia lakukan dalam keadaan tidak sadar. Jadi cara mengatasinya bukan justru dengan memarahi si kecil, tetapi justru memeluknya agar anak lebih tenang dan nyaman.

3. Tubuh Anak Lebih Tegang

Umumnya anak yang sedang tantrum tubuhnya lebih tegang sehingga ketika ibunda ingin memeluknya terasa ada sedikit rontaan dari si kecil. Ini berhubungan dengan emosi anak yang memang tidak stabil akibat tangisan yang dibiarkan dalam waktu lama. Bisa jadi karena memang apa yang diinginkan si kecil memang benar-benar barang yang paling disukainya.

Untuk gejala ini ibunda tidak boleh memeluknya dengan erat karena justru rontaan anak semakin kuat. Sebab, si kecil akan berupaya melawan yang artinya kondisi tubuhnya juga semakin tegang. Lebih baik diamkan dulu sampai rontaan anak berkurang baru dilakukan tindakan persuasif seperti mengelus rambut dan menciumnya.

4. Menggigit

Berhati-hati ketika anak sedang tantrum dan lindungi tubuh bunda dan si kecil dari gigitan. Biasanya, anak akan menggigit apa yang ada di dekatnya jika sedang tantrum. Si kecil akan menggigit bunda yang ingin memeluknya bahkan terkadang juga akan menggigit tubuhnya sendiri.

Jangan disepelekan gigitan anak yang sedang tantrum. Karena di saat itu si kecil sedang dikuasai oleh emosi yang sangat tinggi. Bahkan dia akan menggigit sekuat-kuatnya hingga ada rasa puas karena kemarahannya telah tercurahkan.

5. Mudah Sekali Marah

Ketika anak menangis dengan berteriak dan kemarahannya memuncak ketika ada yang mengganggunya maka bisa dipastikan si kecil sedang tantrum. Pasalnya, ketika anak mengalami tangisan semacam ini emosinya memang sangat tidak stabil. Sehingga jangan sekali-kali mengganggu atau meledeknya.

Bukan tidak mungkin sekalipun tantrum-nya sudah hilang, si kecil tetap membenci keluarga yang telah mengganggunya. Anak tidak akan dekat lagi sekalipun orang tersebut adalah keluarga dekatnya sendiri. Jadi dalam konteks ini bunda harus bijaksana dalam menentukan langkah.

Itulah beberapa ciri-ciri anak tantrum yang harus diketahui oleh bunda. Sehingga tangisan tersebut tidak menimbulkan masalah pada kesehatan badan si anak maupun kesehatan psikologisnya.