Mengenal Ciri-Ciri Orang Yang Berkepribadian Ganda

  
Orang Yang Berkepribadian Ganda

Gangguan identitas disosiatif atau lebih dikenal dengan orang yang berkepribadian ganda merupakan kondisi dimana seseorang memiliki lebih dari satu kepribadian dalam dirinya. Sebenarnya, bisa dikatakan bahwa semua orang pernah mengalami yang namanya disosiatif ringan, misalnya melamun atau merasa kehilangan arah saat melakukan sesuatu.

Namun, ketika seseorang sudah didiagnosa memiliki kepribadian ganda, itu artinya disosiatif yang dialami sudah sangat parah. Biasanya, kepribadian ganda tidak disadari oleh penderitanya. Awalnya, lingkungan yang menyadari perubahan sikap seseorang akan beranggapan bahwa hal tersebut semacam kerasukan roh atau kesurupan.

Banyak ciri-ciri kepribadian ganda yang bisa dikenali. Mengenali ciri-ciri kepribadian ganda cukup penting agar bisa lebih waspada jika diri sendiri maupun orang lain menunjukkan gejala yang sama. Untuk itulah, penting sekali untuk mengenali beberapa ciri-ciri orang dengan kepribadian ganda berikut ini:

1. Mengalami Penyimpangan Ingatan

Penderita kepribadian ganda lupa dengan hal-hal penting yang menyangkut dirinya. Seperti tidak mengingat tanggal lahir, tanggal pernikahan, dan lainnya. Kondisi ini bisa hanya terjadi ketika berada pada situasi yang dapat merubah kepribadiannya. Bahkan ketika kambuh di luar rumah, mereka seketika lupa alasan berada di tempat tersebut.

Informasi-informasi yang disampaikan pada dirinya ketika berada pada kepribadian lain pun tidak akan diingat oleh kepribadian yang asli. Biasanya, baik kepribadian asli atau kepribadian lain sulit menyadari waktu yang sedang berjalan. Sehingga, orang sekitarnya akan menganggap mereka mengalami amnesia.

2. Tidak Mengenali Diri Sendiri Dan Orang-orang Terdekat

Kondisi penyeimbangan ingatan seperti yang dijelaskan di atas dapat memicu seseorang tidak mengenali diri sendiri. Kondisi terparah, penderita bisa kehilangan kepribadian asli karena kepribadian yang lain lebih kuat dan menutup kepribadian asli. Pada kondisi ini, orang sekitar mulai menyadari bahwa penderita mengalami gangguan jiwa.

Selain tidak mengenal diri sendiri, penderita kepribadian ganda juga tidak mengenali orang terdekat seperti keluarga, kerabat, atau teman-temannya. Ada beberapa kasus ketika berganti kepribadian, seseorang merasa memiliki nama lain. Misal, kepribadian asli bernama A, mengenalkan diri sendiri B ketika berganti kepribadian.

3. Mengalami Gangguan Psikologi

Penderita kepribadian ganda juga sering merasa terganggu oleh lingkungan, sehingga memicu gangguan psikologis. Kecurigaan orang-orang terdekat tentang perubahan sikap yang dialami membuatnya tertekan. Hal ini menyebabkan kecemasan, panik berlebihan, hingga mengalami gangguan makan dan tidur.

Gejolak batin yang dialami penderita dapat berujung depresi. Gejala ini  juga dapat menimbulkan paranoid atau takut terhadap sesuatu tanpa diketahui penyebabnya. Hal inilah penyebab orang yang berkepribadian ganda melakukan bunuh diri, atau melakukan tindakan melukai diri sendiri.

4. Sulit Mengontrol Emosi

Emosi yang tidak terkontrol juga merupakan gejala kepribadian ganda. Tiba-tiba senang, lalu berubah ingin marah-marah tanpa alasan yang jelas. Menurut ahli psikologi, kondisi ini dapat disebabkan oleh kepribadian asli tidak dapat menyelesaikan masalah dalam hidupnya, atau bisa juga sebaliknya kepribadian lain sedang berada dalam masalah.

Ketika sudah mengetahui bahwa diri sendiri menderita kepribadian ganda, biasanya pada situasi tertentu kepribadian asli merasa marah. Bahkan, hingga marah meledak-ledak pada kepribadian yang lain. Memang tidak dapat dijelaskan, tapi kondisi ini bisa terjadi ketika ada pergolakan batin pada penderita.

5. Merasa Semua Yang Ada Di Sekitarnya Tidak Nyata

Berada pada kondisi yang cukup parah, biasanya kepribadian lebih sering berganti-ganti. Kondisi ini lama kelamaan membuat penderita berpikir bahwa orang di sekitarnya sebenarnya tidak nyata. Seseorang merasa berada di dunia yang diciptakan sendiri. Sehingga, mereka cenderung mengabaikan informasi dari orang sekitar.

Lama kelamaan mereka juga mulai berhalusinasi, seperti menciptakan karakter baru yang tidak nyata seperti teman khayalan. Seolah-olah seperti mendengar suara sesuatu atau bahkan melihat seseorang yang sebenarnya tidak nyata. Kondisi ini bisa saja terjadi, meskipun seseorang sedang tidak berada di bawah pengaruh alkohol.

Tanda-tanda orang yang berkepribadian ganda di atas paling mudah dideteksi. Apabila diri sendiri atau orang di sekitar menunjukkan gejala tersebut, segera hubungi psikologi atau ahli gangguan kejiwaan lainnya. Penanganan sejak dini dapat mencegah terjadinya kondisi yang lebih buruk.