Jangan Dianggap Sepele! Simak 7 Dampak Kekerasan Pada Anak Dibawah Ini

  
Dampak Kekerasan Pada Anak

Ternyata banyak sekali dijumpai kasus kekerasan pada anak. Orang tua sering kali tidak merasakan hal yang dirasakan oleh anak mereka saat mengalami kekerasan rumah tangga. Padahal dampak kekerasan pada anak sangat berbahaya, baik bagi anak yang melihat kekerasan maupun mengalami secara langsung.

Kekerasan tidak bisa hanya diartikan mengalami kekerasan pada bagian fisik saja. Kekerasan ada banyak jenisnya seperti kekerasan fisik, mental dan pikiran serta seksual. Jangan pernah anggap sepele kekerasan pada anak. Mulailah mengenali dampak kekerasan pada anak sebelum melakukan kekerasan seperti dibawah ini :

1. Trauma Berat

Salah satu dampak kekerasan pada anak adalah anak mengalami trauma berat. Jangan pernah berfikir bahwa anak tidak akan mengalami trauma seperti orang dewasa. Justru, anak-anak lebih rentan terkena trauma.

Lebih bahayanya lagi, trauma apalagi trauma yang sudah masuk dalam kategori berat, bisa berdampak pada kesehatan anak. Mengapa bisa begitu? Hal ini dikarenakan tekanan saat mengalami trauma berpengaruh pada otak yang sekaligus juga berpengaruh pada saraf yang mengatur bagian sirkulasi darah.

2. Anak Menjadi Nakal

Dampak kekerasan pada anak yang kedua adalah anak menjadi nakal. Sering sekali melihat maupun mengalami sendiri kekerasan, anak yang takut mengeluarkan emosinya pada orang tua, maka akan berbalik mengeluarkan emosinya pada orang lain. Hal inilah yang menyebabkan anak menjadi nakal dan sulit dikendalikan.

Jadi, jika ada anak yang nakal, kemungkinan besar bahwa anak mengalami kekerasan dalam rumah.  Jika sudah begini, sulit untuk mengembalikan sifat mereka. Namun, sedikit demi sedikit jika orang tua sadar akan akibat kekerasan pada anak dan memperbaikinya, kemungkinan sembuh pasti ada.

3. Anak Menjadi Murung

Berbanding terbalik dengan yang disebutkan pada nomor 3. Ada juga tipe anak yang tidak bisa mengeluarkan emosi mereka, sehingga mereka hanya akan memendam emosi pada diri sendiri. Hal ini berakibat pada anak menjadi murung.

Tanda-tanda bahwa anak menjadi murung adalah komunikasi yang kurang dan sulit diajak bicara. Rasa percaya diri anak yang terkena dampak dari kekerasan akan lebih berkurang, hal ini juga merupakan salah satu ciri anak yang murung.

4. Kecerdasan Kurang Dari Yang Lain

Dampak dari kekerasan ternyata tidak hanya menyerang saraf yang mengatur sirkulasi darah. Dampak lain yang ditimbulkan adalah, kekerasan menyerang otak langsung yang mengganggu perkembangan otak. Padahal [ada masa kanak-kanak, perkembangan otak sedang dalam fase paling cepat.Nah, dengan terganggunya hal ini, menyebabkan turunnya fungsi otak yang menyebabkan anak kurang cerdas dari yang lain. Sangat bahaya bukan?

5. Depresi

Kekerasan yang terus menerus terjadi pada anak sangat-sangat mungkin untuk memicu gejala depresi. Depresi sendiri merupakan kondisi dimana suasana hati  menjadi sedih dan marah yang berlebihan. Jika depresi terjadi pada anak tentu sangat berbahaya, karena anak belum terlalu paham tentang cara menenangkan pikiran mereka.

6. Resiko Gangguan Kesehatan Lebih Tinggi

Dampak kekerasan pada anak selanjutnya adalah resiko gangguan Kesehatan lebih tinggi. Mengapa? Karena jika anak mengalami tekanan dan stress yang tidak bisa dikeluarkan dengan kata-kata, maka akan berpengaruh pada kesehatan.

Kekerasan berdampak pada otak yang merupakan pengendali semua bagian tubuh, maka jika otak terganggu, semuanya ikut terganggu. Kekebalan anak berkurang sehingga anak akan sering sakit bahkan kemungkinan besar menderita penyakit kronis.

7. Berpotensi Bunuh Diri

Dampak paling mengerikan adalah bahwa anak berpotensi bunuh diri. Walaupun sepertinya tidak  mungkin, tetapi peluang anak bunuh diri pun ada. Anak yang stress dan mengalami kekerasan di sana sini pasti akan merasa susah untuk hidup, sehingga timbullah keyakinan bahwa `mati akan mengakhiri segalanya`.

Masih ada dampak kekerasan pada anak lainnya, akan tetapi diatas merupakan dampak yang sering terjadi. Bagaimana ? Tidak sepele bukan? Bagi orang tua sebaiknya jangan pernah melakukan kekerasan pada anak. Apabila sudah terlanjur, maka sebaiknya berhentilah dan mulai berbenah diri serta bawalah ke dokter jika perlu.