Rincian Modal Usaha Jilbab Secara Online

  
Rincian Modal Usaha Jilbab

Untuk membuka bisnis jilbab, terutama dalam pemasaran secara online, pastilah harus memerlukan modal. Apalagi dalam kedudukan sebagai reseller, modal sangatlah dibutuhkan. Lalu apa saja rincian modal usaha jilbab reseller secara online? Berikut ringkasannya  :

1. Jilbab Yang Akan Dipasarkan

Jilbab merupakan produk utama yang harus disiapkan pertama kali. Sebagai reseller, tentunya produk jilbab yang diperoleh berasal dari suplier jilbab itu sendiri. Harganya tentunya lebih murah, dibandingkan dengan membeli secara eceran.

Tipsnya adalah pilihlah beberapa model/motif jilbab dalam warna yang berbeda, agar pelanggan bisa memilih motif  yang diinginkan. Modal usaha pertama misalnya 30 x Rp 14.000,- = Rp. 4.200.000,-. Harga tersebut sudah termasuk jilbab dengan berbagai motif dan warna.

2. Hanger Dan Manekin Jilbab

Harga hanger dan manekin jilbab sangat variatif. Untuk menentukan rincian modal usaha jilbab untuk pertama kali, bisa dengan memilih harga hanger dan manekin ini dengan harga yang paling murah saja.

Misalnya harga hanger untuk 28 ring jilbab, yaitu sekitar Rp 22.000,-. Meskipun jumlah jilbab yang dibeli sebanyak 20 buah saja, namun ada baiknya untuk membeli hanger lebih dari satu. Sebagai antisipasi jika ingin menambah pembelian jilbab nantinya. Perinciannya adalah 2 bh x Rp 22.000,- = Rp 44.000,-. Sementara untuk manekin, yaitu 5 bh x Rp 20.000,- = Rp 100.000,-

3. Biaya Promosi

Karena sistem penjualan jilbab ini dengan sistem online, maka promosinya tentu saja melalui media sosial. Rincian modal  yang berkenaan dengan promosi ini meliputi biaya pembelian pulsa dan kuota, promosi di market place maupun facebook ads.

Untuk pembelian pulsa dan kuota, dihitung per satu bulan, yaitu sekitar 500 ribu rupiah. Sementara untuk promosi di market place biasanya tidak dipungut biaya. Lain halnya jika menggunakan facebook ads. Maka biaya promosinya sekitar 150 ribu rupiah.

4. Biaya Pengemasan

Untuk rincian modal usaha jilbab dengan sistem online, pengemasannya tidak terlalu rumit jika dibandingkan dengan pemasaran produk yang lain. Pengemasannya hanya berupa plastik/kantong kresek, isolasi, dan beberapa ATK, seperti kertas untuk menulis alamat dan pulpen.

Namun jika ingin membuat sebuah brand sendiri, misalnya dengan memakai logo pribadi. Maka biaya cetak logo dan nama dalam plastik/kresek jilbab tersebut sekitar 350 ribu rupiah. Sedangkan untuk isolasi dan ATK lainnya, yaitu sebesar 150 ribu rupiah.

5. Transportasi

Untuk dapat mengirimkan pesanan, reseller tentunya harus menggunakan jasa ekspedisi/jasa pengiriman paket. Untuk barang dengan jumlah banyak, umumnya kurir ekspedisi bersedia untuk mengambil langsung kepada penjual ( reseller ). Tentunya dengan perjanjian terlebih dahulu.

Namun jika ternyata pesanan jilbab itu masih dalam kapasitas sedikit, maka reseller tersebut haruslah mengirim barang pesanan ke jasa pengiriman paket itu sendiri. Dan tentunya memerlukan biaya transportasi. Rincian biaya untuk transportasi ini yaitu sekitar 200 ribu rupiah. Sedangkan untuk ongkos kirim, dibebankan kepada pembeli.

6. Lain-lain

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, maupun sesuatu hal diluar dugaan. Maka reseller haruslah menyimpan sedikit anggaran untuk berjaga-jaga. Uang modal ini juga bisa digunakan untuk membeli peralatan dan perlengkapan yang terlupa dibeli.Biaya itu dimasukkan kedalam biaya lain-lain. Dan jumlahnya sekitar 500 ribu rupiah.

 Dengan demikian, keseluruhan total rincian modal usaha jilbab yaitu sebagai berikut :

  • Jilbab sebesar 4,2 juta rupiah.
  • Hanger dan manekin, 44 ribu ditambah 100 ribu, menjadi 144 ribu rupiah.
  • Biaya promosi sekitar 500 ribu rupiah.
  • Pengemasan, termasuk cetak nama dan logo beserta ATK, yaitu Rp 350.000,- + Rp 150.000,-, menjadi 500 ribu rupiah.
  • Transportasi sebesar 200 ribu rupiah, dan
  • Biaya lain-lain, sekitar 500 ribu rupiah.

Maka, total rincian modal usaha jilbab reseller secara online adalah sebesar Rp 6.044.000,-. Dengan modal sebesar itu, maka otomatis reseller sudah bisa memulai usaha pertamanya, terutama dalam penjualan jilbab secara online.