Gerhana merupakan kejadian alam dimana bulan dan matahari akan tertutup oleh benda lain, sehingga cahayanya akan terhalang. Saat terjadi gerhana seperti itu, dalam islam umatnya dianjurkan untuk melakukan shalat gerhana. Namun banyak yang tidak mengetahui tata caranya, serta sholat gerhana berapa rakaat, maka dari itu disini akan diberikan pembahasan singkat seputar shalat gerhana.
Rakaat dalam Shalat Gerhana
Menjawab pertanyaan pertama terkait sholat gerhana berapa rakaat. Dalam pelaksanaannya shalat ini dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Memang kelihatannya hampir sama dengan shalat sunnah yang lain, tapi dalam dua rakaat ini di setiap rakaatnya akan ada dua kali rukuk. Dimana kedua rukuk tersebut akan dilaksanakan dengan cara yang berbeda. Jadi dua rakaat dengan empat rukuk, dan empat sujud.
Tata Cara Melakukan Shalat Gerhana
Setelah mengetahui ada berapa rakaat dalam shalat gerhana, mungkin masih ada yang merasa kebingungan terkait tata cara bagaimana melakukan shalat gerhana yang baik. Karenanya disini akan diberikan pembahasan lebih dalam terkait tata caranya, agar pembaca bisa lebih baik lagi memahami cara shalatnya. Berikut adalah tata cara pelaksanaannya yang baik
1. Membaca Niat
Tata cara pertama saat melakukan shalat gerhana adalah membaca niat terlebih dahulu. Karena ada dua shalat gerhana, maka niatnya pun ada dua. Untuk shalat gerhana matahari niatnya adalah Usholli sunnatan likusuufis syamsi rok’taini lillahi taa’ala, serta untuk gerhana bulan niatnya seperti ini Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ.
2. Takbiratul Ihram serta Membaca doa Alfatihah dan Surat Panjang
Setelah selesai membaca niat, maka shalat dilanjutkan dengan takbiratul ihram dan setelahnya langsug membaca surat al fatihah. Sesudah membaca surat al fatihah bisa dilanjutkan dengan doa dari salah satu surat al quran. Surat ini tidak terikat dengan surat apapun, karena memang islam bukan agama yang merepotkan.
3. Melakukan Rukuk
Tata cara selanjutnya adalah melakukan rukuk yang hampir sama dengan shalat lainnya. Tapi bedanya rukuk ini merupakan rukuk pertama, dan nanti akan ada rukuk kedua. Dalam pelaksanaan rukuk pertama ini lakukan seperti rukuk pada shalat biasa, tapi waktunya bisa sedikit dipanjangkan.
4. Iktidal dan Melakukan Rukuk Lagi
Melakukan iktidal atau bangun dari rukuk setelah melakukan rukuk yang pertama. Setelah melakukan iktidal ini tentu harus membaca doa iktidal seperti biasa. Tapi nanti dilanjutkan dengan pembacaan surat al fatihah, dan surat-surat al quran lainnya. Setelahnya dilakukan rukuk lagi yang lebih pendek dari rukuk yang pertama.
5. Sujud
Ketika rukuk kedua dan dilanjutkan dengan iktidal, maka selanjutnya adalah sujud. Baca doa sujud seperti biasanya serta tidak ada doa-doa khusus di dalamnya. Setelahnya melakukan duduk diantara dua sujud dan melakukan sujud kembali lalu setelahnya bangun untuk mengerjakan rakaat kedua yang sama dengan rakaat pertama.
Hukum Melaksanakan Shalat Gerhana
Shalat gerhana ini sangat dianjurkan untuk dilakukan saat terjadi gerhana, sehingga hukumnya adalah sunnah muakad. Sunnah ini berarti sangat dianjurkan, tapi tidak apa-apa jika tidak dikerjakan. Tapi alangkah baiknya jika shalat ini dikerjakan meskipun sunnah tapi, hukumnya sangat kuat mendekati wajib. Apabila seseorang melaksanakan shalat ini pun akan mendapatkan pahala serta kebaikan sesuai yang sudah dijanjikan.
Itulah pembahasaan singkat terkait dengan serba-serbi pelaksanaan shalat gerhana. Dimulai dari sholat gerhana berapa rakaat, tata caranya, sampai hukum melaksanakan shalat ini. Semoga setelah membaca pembahasan ini, pembaca semakin memahami pentingnya melakukan shalat sunnah gerhana dan mulai melaksanakannya saat terjadi gerhana. Jangan lupa untuk membaca doa, dan dzikir.