Buku klasik Indonesia didominasi tema-tema sastra. Karena pada waktu itu, propaganda kebudayaan dan kesenian sangat kental sehingga lahirlah beberapa pemerhati budaya dan seni yang intens menulis buku. Luar biasanya, buku-buku tersebut tetap dibaca hingga saat ini.
Berikut ini, akan dijelaskan judul buku klasik genre sastra yang ditulis sastrawan legendaris Indonesia. Semoga dengan adanya narasi ini, ada ketertarikan yang kuat untuk terus membaca bukunya. Ini dia buku yang dimaksud:
1. Bumi Manusia
Buku klasik Indonesia yang pertama adalah Bumi Manusia. Novel kebudayaan dan sosial yang sangat terkenal, yang masih dicetak ulang sampai sekarang. Tak hanya itu, kisahnya juga diangkat ke layar lebar oleh seorang sutradara kondang, Hanung Bramantyo.
Bumi Manusia adalah buku genre sastra yang ditulis oleh budayawan legendaris Indonesia sekaligus aktivis tahun 80an Pramudya Ananta Toer. Sebuah kisah fiksi yang menyoroti diskursus sosial dan kebudayaan di masa orde baru.
2. Ronggeng Dukuh Paruh
Mahasiswa tahun 2000 an pasti kenal dengan buku yang berjudul Ronggeng Dukuh Paruh. Karena pada masa tersebut, novel trilogi yang ditulis Ahmad Tohari di awal 90 an ini, rutin menjadi perbincangan komunitas bahkan menjadi rujukan deskripsi banyak mahasiswa jurusan bahasa dan sastra.
Buku yang tergolong klasik ini, menceritakan tentang pergulatan politik dan kebudayaan yang penuh intrik. Bahkan, Srintil yang menjadi tokoh utamanya, dipenjara hanya karena dirinya berprofesi sebagai penari ronggeng.
3. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk adalah karya emas Hamka. Sebuah novel legendaris yang mengangkat tema tentang cinta, sosial dan sufisme yang diulas dengan bahasa satire yang indah.
Novel ini terbit pada tahun 1939 tetapi masih tetap dibaca orang hingga saat ini. Kabarnya kisah percintaan antara Zainuddin dengan Hayati mengandung multi intuisi yang membuat pembacanya selalu menemukan rasa baru ketika membuka setiap halamannya.
4. Harimau! Harimau!
Buka klasik Indonesia yang ke empat adalah Harimau! Harimau! Sebuah karya fiksi terbaik seorang jurnalis kawakan Mochtar Lubis yang terbit tahun 1975.
Novel ini, mengusung tema spiritual dan religi. Si pengarang ingin menyampaikan dalam narasinya kalau orang yang berdosa pasti mendapatkan balasan setimpal. Tema ini diulas dalam bentuk cerita tentang beberapa pencari Damar yang dikejar harimau di tengah hutan.
5. Catatan Pinggir
Catatan Pinggir adalah prosa populer atau esai yang ditulis budayawan asal Madura Goenawan Muhammad pada tahun 1982. Sesungguhnya, buku ini berisi sempalan esai yang ditulis beliau di majalah Tempo saja. Namun beberapa tahun kemudian, karyanya tersebut dicetak menjadi buku yang berisi 12 jilid esai.
Di dalam buku yang berjudul Catatan Pinggir ini, Gunawan Muhammad mengarang bebas seputar filsafat, sastra, sejarah dan politik. Bahkan salah satunya ada yang menyebabkan beliau diprotes penguasa orba.
6. Sajak Hujan Bulan Juni
Jika rindu dengan puisi-puisi romantis Sapardi Joko Damono, silakan baca bukunya yang berjudul Sajak Hujan Bulan Juni. Di sana banyak sekali puisi bertema percintaan dan asyik masyuk yang indah.
Buku puisi klasik ini ditulis dengan diksi yang tidak terlalu panjang, tetapi tetap puitis. Maka dari itu, sejak terbit beberapa puluh tahun yang lalu, sampai saat ini, kata-katanya masih mudah dicerna.
Penulis pribumi banyak yang berkualitas bahkan sebagian besar menjadi legenda. Ini terbukti dengan adanya ratusan buku klasik Indonesia yang masih dibaca orang hingga saat ini, sedangkan sebagian kecilnya telah dijelaskan di atas. Oleh karena itu, untuk lebih cinta karya anak negeri, silakan beli bukunya dan baca di waktu senggang.