Cara Mempersiapkan Dana Pensiun Untuk Hari Tua Yang Nyaman Dan Sejahtera

  
Cara Mempersiapkan Dana Pensiun

Setiap orang pastinya menginginkan kehidupan yang nyaman dan sejahtera di masa tuanya. Tetapi hal tersebut tidak dapat dinikmati secara instan tanpa adanya persiapan. Untuk itu diperlukan cara mempersiapkan dana pensiun yang tepat, agar terwujud kehidupan di masa tua yang tenang dan nyaman.

Apabila batasan maksimal usia produktif seseorang adalah 55 tahun, sementara angka harapan hidupnya berkisar 80-an tahun. Maka orang tersebut harus mempersiapkan biaya kehidupannya sekitar 25 tahun ke depan. Sehingga diperlukan dengan benar cara mempersiapkan dana pensiun, sebagaimana berikut:

1. Sisihkan 10% Untuk Tabungan.

Untuk memiliki dana pensiun haruslah dilakukan dalam jangka yang panjang, bukan secara instan. Cara mempersiapkan dana pensiun yang pertama adalah dengan mulai menyisihkan 10% penghasilan setiap bulan untuk ditabung. Sebaiknya menabung ini dilakukan di awal bulan saat menerima gaji, setelah dipotong kebutuhan wajib dan pokoknya.

Jadi jangan coba menabung di akhir bulan, sebab hampir tidak ada sisa uang untuk ditabung. Untuk itu selalu lakukan di awal bulan. Agar aman dari godaan berbelanja dan pola hidup konsumtif lainnya, pilih tabungan yang tidak menggunakan kartu ATM. Selain itu dapat juga memanfaatkan model tabungan berjangka atau DPLK sebagai alternatif lainnya.

2. Miliki Tabungan Khusus Untuk Keadaan darurat

Yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang adalah tidak memiliki dana darurat, bahkan menganggapnya tidak perlu. Sehingga ketika terjadi musibah, terpaksa mencari pinjaman atau mengganggu pos keuangan lainnya. Yang berujung dengan kegagalan memiliki dana untuk persiapan pensiunnya.

Seperti yang selalu diutarakan para ahli keuangan dunia, bahwasannya setiap orang atau keluarga sebaiknya memiliki simpanan khusus untuk menghadapi keadaan darurat. Dan besarnya simpanan tersebut berkisar 3 hingga 6 kali penghasilan setiap bulannya. Dengan demikian tidak mengganggu pos-pos keuangan lain ketika ada musibah yang tidak pernah diduga dan diharapkan.

3. Pentingnya Kedisiplinan dan Konsistensi

Cara mempersiapkan dana pensiun selanjutnya adalah disiplin dan perlunya konsistensi. Agar pengelolaan dana pensiun tersebut dapat berjalan lebih maksimal lagi. Mulailah dengan perilaku dan gaya hidup lebih hemat sebagai antisipasi pemborosan atau kebocoran keuangan.

4. Mulai Berinvestasi Dengan Benar

Banyak orang yang terjebak dan salah langkah ketika berinvestasi, yang kemudian menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Hal tersebut terjadi karena besarnya Iming-iming keuntungan atau return of investment yang tinggi, sehingga terjebak dalam penipuan investasi. Untuk itu pelajari terlebih dahulu setiap penawaran investasi dengan cermat dan hati-hati.

Pilihlah investasi yang sifatnya pribadi, seperti emas batangan atau logam mulia atau reksadana. Yang bisa dilakukan mulai dari nominal kecil, sehingga tidak memberatkan pos-pos keuangan lainnya. Emas batangan pun dapat dibeli dengan ukuran 1 gram yang relatif terjangkau. Sementara reksadana dapat dimulai dengan nominal Rp100 ribuan.

5. Pilih Hobi Yang Menguntungkan

Kebanyakan dilakukan orang saat menerima uang pesangon pensiun adalah menghamburkannya dengan perilaku yang sebenarnya tidak perlu. Tentunya perilaku seperti itu dapat menimbulkan persoalan baru, ketika uang pesangon tersebut mulai menipis bahkan habis. Yang kemudian terjadi adalah saling menyalahkan dan mulai terjadi perselisihan yang berujung dengan stress dan penyakit pun mulai menggerogoti.

Untuk bijak dalam mengalokasikan uang pesangon sangat diperlukan untuk persiapan hari tua. Gunakanlah sebagian uang pesangon tersebut untuk hobi atau kegiatan yang menguntungkan dan dapat memberikan penghasilan tambahan. Tentu akan sangat menyenangkan selain dapat mengisi kegiatan di hari tua dengan tetap produktif, juga dapat mengatasi kejenuhan menghadapi masa tua yang cukup panjang.

Demikian cara mempersiapkan dana pensiun yang dapat dijadikan pilihan tepat. Sehingga harapan hidup nyaman dan sejahtera di masa pensiun dapat tercapai bersama keluarga. Dan terbebas dari beban hutang dan kebutuhan lainnya yang tidak tercukupi, sebagai akibat kurangnya persiapan menghadapi masa pensiun. Semoga menginspirasi dan bermanfaat.