Cara Mendidik Anak dalam Islam

  
mendidik anak dalam islam

Tidak asing lagi mendengar istilah “anak adalah titipan Allah”. Benar adanya istilah tersebut. Sebagai pihak yang dititipkan, tentu sang orangtua harus menjaga, merawat, hingga mendidik sang anak tersebut agar selamat di dunia dan di akhirat kelak. Bagaimana caranya? Salah satunya dengan menggunakan metode mendidik anak dalam Islam. Berikut penjelasannya.

1. Perkenalkan Kepada Sang Pencipta

Hal pertama yang harus diajarkan orangtua kepada sang anak adalah memperkenalkan kepada Sang Penciptanya, yaitu Allah SWT. Hal ini guna memupuk keimanan sejak dini, dan seiring bertambahnya usia sang anak kelak menyadari bahwa dirinya dan semua yang ada di bumi hanyalah makhluk Nya. Dan hanya Dia yang patut untuk disembah.

2.  Perdengarkan, Perkenalkan, dan Ajari Al – Qur’an Sedini Mungkin

Memperkenalkan sang anak tentang Al – Qur’an sebenarnya tidak perlu menunggu sang anak lancar membaca dan berbicara. Dengan orang tua membaca Al – Qur’an disamping sang anak ketika tidur sudah dapat dikatakan memperkenalkan Al – Qur’an kepada sang anak. Hal ini dikarenakan saraf otak anak yang masih aktif berkembang.

Ketika sudah lancar berbicara mulailah ajarkan Iqra untuk memperkenalkan huruf – huruf Al – Qur’an. Setelah Iqra khatam, lanjut lah dengan kumpulan surat – surat pendek Al – Qur’an. Kemudian setelah dinilai mampu, barulah Al – Qur’an 30 juz. Biasakan sang anak untuk membaca Al – Qur’an minimal satu ayat setiap harinya.

3.  Perkenalkan Kepada Nabi dan Rasul beserta Kisahnya

Sangat penting bagi sang anak untuk mengenal siapa yang membawa dan menyebarkan agama Islam. Tidak hanya itu, yang menjadi contoh dan suri tauladan yang baik. Itu semua didapatkan dari kisah para Nabi dan Rasul. Oleh karena itu, penting bagi orangtua memperkenalkan kisah para Nabi dan Rasul sejak dini.

Bila sang anak sudah dapat mengerti bahasa yang diucapkan, orangtua dapat membacakan kisah Nabi dan Rasul sebagai pengantar tidur sang anak. Lalu ketika pagi atau siang hari dapat memutar video animasi kisah Nabi dan Rasul. Dapat juga memutar lagu nama – nama Nabi dan Rasul yang sudah banyak beredar.

4.  Ajari untuk Shalat

Ketika sang anak sudah lancar berjalan dan berbicara, yaitu sekitar usia tiga tahun, mulailah diperkenalkan tentang rukun Islam yang kedua ini. Dikarenakan shalat hukumnya adalah wajib, merupakan tiang agama, dan amalan yang pertama kali dihisab sebelum amalan lainnya. Sehingga sangat penting bagi orangtua untuk mengajarkan anaknya shalat.

Orangtua dapat memulainya dengan mengenalkan dan memakaikan alat sholat untuk anak. Kemudian mengajak anak untuk berwudhu, dan sholat disamping orang tua. Meskipun belum mengerti, gerakan shalat belum sempurna, paling tidak sang anak terbiasa dengan gerakan shalat yang dicontohkan orangtuanya.

5.  Ajari Puasa

Hal wajib lainnya yang harus diajarkan oleh orangtua dalam mendidik anak dalam Islam adalah berpuasa. Terutama puasa Ramadhan yang wajib hukumnya bagi umat Muslim. Orangtua dapat memperkenalkan sang anak secara bertahap, mulai dari membangunkan saat sahur. Sekiranya sudah terbiasa, mulailah mengajak sang anak untuk sahur bersama.

Setelah itu, ajaklah sang anak untuk menahan lapar, dan hausnya hingga waktu Dzuhur tiba atau yang biasa disebut puasa setengah hari. Mungkin bagi sebagian berpendapat tidak ada istilah puasa setengah hari, namun metode ini dinilai ampuh untuk memperkenalkan sang anak belajar untuk berpuasa.

6.  Ajari Berbagi, dan Hidup Sederhana

Hal satu ini berkaitan dengan mengajarkan sang anak tentang kisah para Nabi dan Rasul. Nabi dan Rasul tentu memiliki suri tauladan yang dapat dicontoh, salah satunya adalah hidup dalam kesederhanaan, dan selalu berbagi terhadap yang membutuhkan. Dengan mengajarkan berbagi, dan hidup sederhana sangat baik membentuk kepribadiannya kelak.

Keenam hal yang dijelaskan diatas adalah hal yang dapat segera diajarkan kepada sang anak. Tentu masih banyak lagi hal yang perlu diajarkan untuk mendidik anak dalam Islam. Perlu diingat, mengajarkan anak tidaklah selalu berjalan mulus. Sang orang tua haruslah memiliki kesabaran tiada batas, dan hati yang lapang dalam mendidik sang anak.