Pengertian Latte Factor, Kebiasaan Sepele Yang Bikin Bokek

  
pengertian latte factor

Udah kerja bertahun-tahun, tapi kesejahteraan hidupmu nggak kunjung meningkat? Atau kamu ngerasa jumlah tabunganmu stuck di nominal yang sama, tak ada kenaikan yang signifikan. Padahal, penghasilan per bulan dinilai lebih dari cukup. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari yang kamu anggap enteng dan nggak terlalu memiliki dampak pada kondisi keuanganmu. Dikenal pula dengan istilah latte factor. Supaya lebih paham, simak, yuk, pengertian latte factor berikut!

Mengenai Latte Factor

Latte factor. Sebenarnya ini bukan istilah baru, melainkan telah muncul sejak beberapa tahun yang lalu. Pencetusnya seorang motivator, public figure, pengusaha dan penulis buku best seller berjudul ‘Start Late, Finish Rich’ asal Amerika, David Bach. Berikut penjelasannya:

1.     Kebiasaan Menghamburkan Uang

Latte factor sendiri merupakan kebiasaan menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal kecil yang dilakukan setiap hari. Kenapa dinamakan latte factor? Sebab, istilah itu merujuk pada hobi kebanyakan orang, baik anak muda maupun orang dewasa, yakni mengonsumsi kopi setiap hari. Kebiasaan tersebut umumnya banyak terjadi di kota-kota besar, di mana berbagai tempat kekinian tengah menjamur.

2.     Pengeluaran Rutin

Nggak cuma soal latte aja, sih. Bisa berwujud pengeluaran rutin, kayak beli camilan, air mineral botol, transfer antar bank dan sebagainya. Nilainya emang terbilang kecil, sih, tapi kalau diakumulasikan dalam seminggu, sebulan atau setahun, nominalnya lumayan, loh! Bahkan, bisa ditabung atau diinvestasikan!

3.     Tidak Bermanfaat

Saat ini sayangnya, banyak dari kita yang nggak sadar kalo pengeluaran-pengeluaran kecil tadi sebenarnya nggak punya manfaat besar buat kehidupan kita. Hal itu justru bisa menimbulkan kebiasaan serta sifat boros dalam diri kita, loh!

4.     Dampak Besar

Kebiasaan menghamburkan uang, pengeluaran rutin yang tidak penting serta tidak bermanfaat sebenarnya memiliki dampak yang sangat besar terhadap keuangan. Semua itu karena hal sepele tersebut dianggap remeh dan berakhir menjadi kebiasaan yang tidak terlalu dipikirkan.

Dampak Latte Factor Bagi Kondisi Keuanganmu

Masing-masing orang punya latte factor-nya sendiri. Biasanya nggak terlalu dipikirin, sih, karena dianggap kayak ngejatuhin koin di kolong tempat tidur yang susah diambil lagi. Apalagi buat mereka yang memiliki penghasilan di atas rata-rata dan belum ada tanggungan (istri atau anak).

Nah, karena hanya dianggap sebagai pengeluaran kecil yang nggak bakal mempengaruhi keuangan, banyak dari mereka yang dengan santainya membeli sesuatu yang sebetulnya bisa dibatasi. Kalo dibiarin, tanpa disadari dapat mengakibatkan pengeluaran membengkak, loh!

Misal, setiap hari kamu membeli kopi kekinian dengan harga Rp18.000-55.000. Jika dikalikan 5 hari kerja, total pengeluaran kamu untuk membeli kopi saja sudah Rp90.000-275.000. Belum lagi kalo kamu pake jasa ojek online yang tarif pengirimannya sekitar Rp5.000 untuk sekali pesan.

Maka, dalam sebulan, total uang yang kamu keluarkan buat beli kopi bisa mencapai lebih dari Rp1.000.000! Itu artinya, per tahun bisa mencapai Rp12.000.000. Pengeluaran tersebut belum termasuk untuk beli camilan, tiket nonton bioskop dan kebiasaan kecil lainnya, loh!

Padahal, uang sebanyak itu bisa kamu manfaatkan untuk menyiapkan masa depan. Kamu juga bisa menyisihkannya buat investasi, asuransi dan tabungan untuk pengeluaran mendadak.

Coba, deh, ingat-ingat, selama seminggu ini udah berapa kali kamu pergi ke kafe atau memesan makanan di luar? Udah nggak sehat, tuh, pengeluaranmu kalau setiap hari jajan di luar. Padahal, sebetulnya uang yang kamu gelontorkan buat jajan dapat dialokasikan ke hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti investasi atau ditabung buat beli rumah.

Nah, lewat pengertian latte factor di atas, semoga kamu lebih sadar untuk tidak menghabiskan uang demi membeli sesuatu yang tidak penting. Yuk, lebih cerdas mengelola keuangan agar tidak menyesal di hari tua nanti!