Pola Hidup Bersih dan Sehat  (PHBS) merupakan gerakan yang digagas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Target gerakan ini dimulai dari satuan terkecil masyarakat yaitu PHBS di rumah tangga. Selain itu, target gerakan ini meliputi, sekolah, tempat kerja, dan masyarakat secara luas.

Pemerintah, dalam hal ini kementerian kesehatan telah mengatur pedoman PHBS untuk setiap tatanan masyarakat. PHBS di rumah tangga sendiri bertujuan untuk membiasakan keluarga untuk hidup sehat dan mampu berperan aktif dalam membudayakan kebiasaan-kebiasaan sehat di masyarakat.

Setidaknya terdapat 10 pedoman yang dapat dilakukan dalam menerapkan PHBS di rumah tangga. Dilansir dari promkes.kemenkes.go.id, berikut langkah-langkah tersebut:

1. Persalinan dilakukan Tenaga Ahli Kesehatan

Proses persalinan ibu hamil diserahkan kepada tenaga ahli kesehatan seperti dokter, bidan atau ahli kandungan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi resiko penyakit dan/atau infeksi pada bayi. Selain itu, prosedur ini lebih terjamin bagi ibu hamil karena menggunakan standar kesehatan tertentu.

2. ASI Eksklusif Enam Bulan Pertama

Kesiapan memiliki bayi harus disertai dengan tanggung jawab memberikan ASI minimal dari 0-6 bulan pertama usia bayi. Indikator ini penting dikarenakan bayi akan tumbuh sehat dengan meminum ASI dan sistem kekebalan tubuhnya terbentuk sehingga jarang terkena penyakit.

3. Menimbang Balita secara Berkala

Pemeriksaan berat badan pada balita harus rutin dilakukan untuk memastikan balita tumbuh sehat. Pada umumnya, posyandu di masing-masing rt atau rw sering mengadakan program timbang badan balita. Maka sebaiknya,  rutinlah untuk membawa balita ke posyandu.

4. Penggunaan Air Bersih di Rumah

Air bersih merupakan kebutuhan pokok dalam penerapan pola hidup bersih. Kebutuhan akan air bersih meliputi aktivitas memasak, mandi, minum, mencuci dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, perhatikan kualitas air di rumah agar terhindar dari penyakit.

5. Gerakan Cuci Tangan dengan Sabun

Mencuci tangan dengan sabun terbukti secara klinis dapat mencegah penularan penyakit. Perkenalkan anggota keluarga terutama buah hati agar selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan. Kebiasaan yang ditanamkan sedari kecil dapat meningkatkan kesadaran anak-anak akan pentingnya hidup sehat.

6. Jamban Berbasis Sanitasi Sehat

Jamban yang bersih dan memiliki sanitasi sehat merupakan indikator keluarga yang telah menerapkan PHBS. Dimana jamban diketahui merupakan salah satu tempat penyebaran kuman dan bakteri. Menyikat jamban setidaknya 2 kali seminggu dapat meningkatkan kualitas kebersihan

7. Membasmi Jentik

Jentik merupakan benih nyamuk dan salah satu penyebab penyakit seperti Demam Berdarah (DB). Biasakan untuk menutup bak mandi apabila tidak digunakan dan memberikan cairan pembasmi jentik agar keluarga senantiasa terhindar dari penyakit.

8. Konsumsi Sayur-mayur dan Buah-buahan

Kebutuhan akan makanan bergizi dapat dipenuhi dari konsumsi sayur-mayur dan  buah-buahan secara rutin. Ajarkan buah hati untuk menyukai kedua makanan ini. Selain bagus untuk pertumbuhan fisik anak-anak, buah dan sayuran juga bagus untuk perkembangan kognitif anak-anak.

9. Aktifitas Fisik Rutin

Indikator keluarga sehat adalah senantiasa melakukan aktifitas fisik di dalam maupun di luar rumah. Olahraga bersama keluarga selama 10-15 menit di ruang keluarga ataupun secara pribadi dapat membantu menyehatkan tubuh. Akan tetapi, olahraga yang baik juga harus diimbangi asupan makanan bergizi.

10. Jauhkan Asap Rokok di Rumah

Merokok merupakan salah satu penyebab kanker paru-paru dan kebiasaan ini sebaiknya dihentikan. Merokok di rumah akan sangat membahayakan anggota keluarga. Terlebih, anak-anak sangat rentan terkena penyakit pernafasan.

Sejatinya, masih banyak langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga pola hidup sehat namun yang paling penting adalah kesadaran menerapkan hal tersebut. Kepala keluarga berperan aktif untuk membudayakan kebiasaan baik tersebut.