Keutaman Puasa Sunnah Idul Adha Dan Tata Cara Pelaksanaannya

  
puasa sunnah idul adha

Sama hal nya seperti menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan menjalankan ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh. Pada saat Idul Adha pun, ada beberapa anjuran ibadah lainnya yaitu berpuasa. Namun berbeda dengan puasa di bulan Ramadhan, puasa Sunnah Idul Adha hukumnya adalah Sunnah, sehingga jika dikerjakan akan mendapatkan pahala namun jika ditinggalkan tidak akan berdosa ataupun wajib untuk menggantinya.

Tidak hanya satu, namun menjelang hari raya Idul Adha ada 3 jenis puasa sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Dan masing-masingnya memiliki keutamaan tersendiri dan bukan hanya menambah pahala saja.

1. Puasa Dzulhijjah

Puasa sunnah Idul Adha ini dilakukan mulai dari tangga 1-7 Dzulhijjah, atau dilakukan 7 hari berturut-turut sejak awal bulan Dzulhijjah. Yang menakjubkannya disini adalah masing-masing hari memiliki keutamaan yang berbeda-beda yaitu:

  • 1 Dzulhijjah, diampuni segala dosa-dosa bagi hamba yang menjalankan puasa di hari tersebut.
  • 2 Dzulhijjah, ibadah puasa disamakan dengan beramal ibadah serta berpuasa 1 tahun lamanya tanpa berbuat maksiat.
  • 3 Dzulhijjah, doa-doa yang dipanjatkan orang yang berpuasa pada hari tersebut akan dikabulkan oleh Allah SWT.
  • 4 Dzulhijjah, mendapatkan berkat Allah dan dihilangkan dari seluruh penderitaan serta pada saat hari kiamat tiba akan berkumpul dengan orang-orang yang mulia.
  • 5 Dzulhijjah, dijauhkan dari sifat yang munafik dan terbebas dari siksaan kubur.
  • 6 Dzulhijjah, mendapatkan rahmat serta kasih sayang Allah SWT.
  •  7 Dzulhijjah, akan dihindarkan dari 30 pintu kesulitan serta terbukanya 30 pintu kemudahan.

2. Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah Idul Adha yang dikerjakan pada 8 Dzulhijjah, puasa Sunnah Tarwiyah menjadi ibadah yang sangat dianjurkan karena disukai oleh Allah SWT. Untuk tata pelaksanaan ibadah puasa Tarwiyah sama halnya seperti ibadah puasa lainnya. Yaitu mengucapkan niat puasa:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Dan kemudian berpuasa dan menghindari dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa hingga menjelang petang. Adapun keutamaan menjalankan ibadah puasa Tarwiyah yaitu diampuni segala dosa selama 1 tahun sesuai hadis Rasulullah SAW

3. Puasa Arafah

Puasa sunnah ini dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, keesokan harinya setelah menjalankan puasa Tarwiyah. Kaum Muslimin dianjurkan untuk menjalankan puasa Arafah, ketika jamaah haji yang sedang melaksana kan wukuf di padang Arafah. Untuk niat puasa Arafah bisa diucapkan:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Dalil mengenai puasa Sunnah ini pun tertera dalam Hadis riwayat Abu Qatadah Rahimahullah. Rasulullah menjelaskan jika keutamaan menjalankan puasa Arafah adalah menghapus kan dosa-dosa Selama 2 tahun, yaitu pada tahun sebelumnya dan pada tahun yang akan datang

Keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah bukan hanya dapat menghapus kan dosa-dosa yang telah dilakukan kaum Muslimin. Namun juga menjadi amalan yang sangat disukai Allah SWT. Rasulullah pernah mengatakan jika tidak ada hal lain yang lebih disukai Allah di bandingkan dengan melakukan perbuatan baik pada saat 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Ditambah lagi, Allah SWT juga berjanji memberikan pahala langsung dan juga menjanjikan 2 kebahagiaan bagi mereka yang menjalani ibadah puasa. Yaitu kebahagiaan saat waktunya berbuka puasa dan juga kebahagiaan saat bertemu dengan-Nya.

Selain ibadah puasa, bagi umat Muslim yang mampu juga sangat dianjurkan untuk berkurban di Hari Raya Idul Adha. Berkuban ini artinya umat muslim menyerahkan hewan ternak yang sesuai dengan syariat kurban untuk disembelih dan dibagikan kepada sesama.

Meskipun merupakan ibadah Sunnah, namun akan banyak pahala yang bisa didapatkan. Itu tadi penjelasan mengenai keutamaan puasa sunnah idul adha yang bisa diketahui. Semoga bisa bermanfaat.