Tata Cara Shalat Witir Yang Lengkap Sebagai Penutup Shalat

  
Tata cara shalat witir

Karena situasi saat ini dengan adanya virus corona maka shalat witir dikerjakan dalam rumah saja dan beribadah dengan keluarga masing-masing. Shalat witir dikerjakan dengan rakaat ganjil seperti 1,3,5, atau 7. Shalat witir sendiri merupakan shalat yang menjadi penutup shalat sunah lain. Berikut tata cara shalat witir lengkap 3 rakaat (2 + 1) untuk dilakukan sendiri terutama saat dirumah saja:

1. Niat

Shalat witir bisa dikerjakan 1 rakaat, 3 rakaat, 5 rakaat dan maksimal 11 rakaat. Niat shalat witir berbeda beda tergantung jumlah rakaat. Kali ini akan dijelaskan shalat witir 3 rakaat (2 +1) saja:

  • Niat Shalat Witir Dua Rakaat (Imam)

saat sebagai imam dan melaksanakan 2 rakaat shalat witir, maka imam membaca bacaan berikut ini:

“Ushalli sunnatal Witri rak’ataini mustaqbilal qiblati adaan imaman lillahi ta’ala”

Artinya, “saya niat shalat sunah witir dua rakaat  menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah”

  • Niat Shalat Witir Dua Rakaat (Makmum)

Saat menjadi makmum, bacaan hampir sama dengan imam, akan tetapi berbeda saat pelafalan kata imam dan makmum.

“Ushalli sunnatal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adaan makmuman lillahitaala “

Artinya, ” saya niat shalat sunah witir dua rakaat menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah.

  • Niat Shalat Witir Satu Rakaat Sebagai Imam

Untuk shalat witir satu rakaat sama dengan niat shalat witir 2 rakaat

“Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati adaan imaman lillahita’ala”

Artinya, ” saya niat shalat sunah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah.”

  • Niat Shalat Witir Satu Rakaat Sebagai Makmum

Makmum shalat witir 1 rakaat membaca niat yang sama saat menjadi makmum pada shalat witir 2 rakaat.

“Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati adaan makmuman lillahita’ala”

Artinya, “saya niat shalat sunah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah .”

2. Takbiratul ihram

Takbiratul ihram atau takbir permulaan dilakukan dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga bagi laki-laki dan setinggi pundak bagi perempuan. Saat melakukan takbir juga seraya membaca niat shalat witir, saat mengangkat tangan sambil mengucap  “Allahu Akbar” yang berarti Allah Maha Besar. Setelah itu dilanjutkan membaca iftitah.

3. Membaca Al-fatihah dan Surah Pendek

Selanjutnya ialah membaca surah Al-fatihah, surah pendek yang dibaca pada rakaat pertama dianjurkan membaca Al-A’la dan pada rakaat kedua membaca surah Al-Kafirun. Lalu pada rakaat ketiga membaca 3 surah pendek yaitu surah An-nas, Al-falaq, dan Al-ikhlas. Membaca selain surat yang disebutkan juga tidak apa-apa.

4. Ruku’

Setelah membaca Al-fatihah dan surah pendek  tata cara selanjutnya adalah ruku’. Saat ruku’, posisi badan membungkuk dengan tangan memegang lutut (bukan paha) atau di bawah lutut dan meratakan punggung dengan kepala. Saat dalam posisi ruku’ membaca “Subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih”dan dibaca sebanyak 3 kali.

5. I’tidal

Lalu bangkit dari ruku’ sambil berdiri tegak, seraya mengangkat kedua tangan. I’tidal merupakan posisi shalat sebelum ruku’ dan setelah sujud. Posisi saat mengangkat tangan seperti saat takbir yaitu diangkat setinggi telinga (laki-laki), dan sepundak untuk perempuan. Bacaan yang dibaca saat I’tidal yaitu sebagai berikut “Sami’allaahu liman hamidah.”

6. Sujud

Setelah melakukan i’tidal, posisi berikutnya adalah sujud. Posisi ini yang paling disukai Rasulullah. Sujud dilakukan dengan posisi tubuh menungging dan kepala bersujud sampai ke bawah. Sujud dilakukan dengan membaca kalimat  “Subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih” dan dibaca sebanyak 3 kali.

7. Duduk diantara dua sujud

Setelah sujud, melakukan duduk di antara dua Sujud. Duduk di antara dua sujud mempunyai makna bacaan yang paling mendalam karena berarti memohon pengampunan yang besar kepada Allah. Bacaannya adalah “Rabighfirli warkhamni wajburni warhamni wahdini waafini wakfuanni.”

8. Sujud kedua

Setelah duduk di antara dua sujud, lakukan sujud kedua. Sujud kedua pun sama dengan sujud pertama. Perlu diketahui bahwa gerakan sujud  perlu diperhatikan agar shalat kita sah dengan menempelkan dahi, ujung kaki, lutut dan tangan. Bacaan dalam sujud kedua adalah “Subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih”, dan dibaca sebanyak 3 kali

9. Rakaat kedua

Saat melakukan rakaat kedua, tata caranya sama dengan saat melakukan shalat pada rakaat pertama. Letak perbedaannya hanya pada bacaan surah-surah pendek. Dari awal takbiratul ihram sampai dengan sujud gerakannya sama, bacaan pun juga sama, hanya ada sedikit perbedaan.

10. Tahiyatul akhir

Tata cara shalat witir setelah sujud adalah tahiyatul akhir. Perbedaan antara tahiyatul akhir dan awal ada pada bacaan dan juga posisi saat duduk. Jika saat tahiyatul awal kepala tidak dimiringkan, namun pada saat tahiyatul akhir kepala dimiringkan, akan tetapi ada juga yang saat tahiyatul awal maupun akhir kepala dimiringkan. Itu semua diperbolehkan.

11. Salam

Berikutnya yang terakhir adalah salam. Salam merupakan gerakan terakhir dalam shalat. Salam dilakukan setelah selesai membaca tahiyatul akhir langsung salam dengan kepala sambil menoleh kekanan dan kekiri, keduanya sama-sama sambil membaca salam. Saat menoleh, bagian pipi juga harus sampai kelihatan.

12. Rakaat ketiga

Lakukan shalat 1 rakaat lagi dan tata cara juga sama dengan 2 rakaat sebelumnya. Dari bacaan maupun gerakan semuanya sama seperti yang dijelaskan diatas, tidak ada yang perlu ditambahkan. Rakaat ketiga ini dilakukan dengan 1 rakaat langsung tahiyatul akhir dan salam.

Mengerjakan shalat witir bisa menyempurnakan amal ibadah kita terhadap Allah SWT. Semoga dengan dirumah saja bisa menambah ketaqwaan kita terhadap Allah. Itulah tata cara shalat witir untuk 3 rakaat (2 rakaat dan 1 rakaat).