Tips Mengatur Keuangan Mahasiswa Di Rumah Aja Dengan Mudah

  
mengatur keuangan mahasiswa di rumah aja

Walau tidak keluar rumah, pengeluaran biaya selama di rumah pun bisa membengkak jika tidak diatur. Termasuk sebagai mahasiswa yang sementara harus kuliah di rumah. Seperti penggunaan media berbasis jaringan internet yang membutuhkan biaya lebih. Kemampuan dalam mengatur keuangan mahasiswa di rumah aja pun diperlukan.

Apalagi bila memang biasanya melakukan aktivitas kuliah dengan mengandalkan fasilitas dari kampus. Saat di rumah, semuanya jadi tidak bisa didapatkan. Selain meminimalisir pengeluaran sehari-hari, ada beberapa cara lain yang bisa dicoba agar keuangan tetap teratur. Berikut tips menghemat pengeluaran sekaligus mengatur keuangan bagi mahasiswa saat harus di rumah aja:

1. Pisahkan Biaya Sesuai Kebutuhan

Langkah awal ialah pisahkan biaya mingguan atau bulanan sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan disini berupa kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder. Ketika kondisi seperti sekarang, hal yang perlu dipertimbangkan ialah memahami mana yang benar-benar menjadi kebutuhan, juga mana yang tidak.

Contohnya, kamu bisa buat gambaran berapa pengeluaran rutin bulanan kamu, lalu berapa sisanya yang biasa bisa untuk ditabung. Coba pisahkan sejak awal mana yang menjadi kebutuhan utama dan yang menjadi keinginan semata.

2. Buat Daftar Pengeluaran Pokok

Setelah pemisahan biaya, buatlah catatan berisikan daftar pengeluaran dari kebutuhan pokok tersebut. Dari mulai kebutuhan untuk kegiatan perkuliahan, hingga kebutuhan sehari-hari di luar itu. Agar pengeluaran bisa diminimalisir, cek stok yang kamu punya seperti persediaan bahan-bahan makanan yang masih ada, Lalu stock persediaan perlengkapan lainnya yang umum digunakan sehari-hari.

3. Bijak Menggunakan Dana dalam Rekening Tabungan

Berikutnya untuk bisa mengatur keuangan mahasiswa di rumah aja ialah dengan menerapkan sifat dan sikap bijak penggunaan dana. Biasanya mahasiswa menyimpan dana di dalam rekening tabungan. Di era yang serba canggih ini, pengeluaran menjadi bengkak difaktori kegiatan berbelanja melalui online.

Oleh karenanya, kamu harus mampu bijak dalam menggunakan dana yang ada di rekening. Baik digunakan untuk berbelanja online, maupun offline. Simpan baik-baik dana yang ada pada rekening tabungan.

4. Hindari Mengunjungi Tempat Belanja Jika Tidak Perlu

Saat menghabiskan waktu di rumah aja, rasa suntuk dan jenuh adalah hal wajar. Tidak sedikit mahasiswa yang sengaja pergi sebentar keluar seperti ke tempat belanja untuk membeli beberapa barang. Usahakan kegiatan ini dikurangi. Selain mengikuti anjuran stay at home, mengunjungi tempat belanja memungkinkan kamu membeli barang-barang yang tidak perlu.

5. Mencari Uang Tambahan

Ingin mencari uang tambahan agar kuliah di rumah terasa lebih produktif? Seorang mahasiswa bisa mencoba bekerja dari rumah dengan mendaftarkan diri menjadi freelancer. Jenis pekerjaan yang bisa dipilih banyak sekali. Saat ini sudah ada beberapa situs yang fokus menjadi wadah penyedia informasi pekerjaan freelance.

Mulai dari jadi penulis lepas, editor, designer, sampai pekerjaan lainnya yang bisa dikerjakan dari rumah. Sesuaikan pekerjaan dengan keahlian yang dimiliki atau pun bisa menyesuaikan dengan jurusan kuliah kamu. Contohnya adalah mahasiswa jurusan bahasa Jepang bisa mengambil pekerjaan freelance menjadi translator teks, naskah, dan semacamnya.

6. Memanfaatkan yang Masih dan Sudah Ada

Tips terakhir, biasakan untuk memanfaatkan yang masih dan sudah ada. Maksudnya, hindari sikap ‘membeli baru’ saat merasa membutuhkan sesuatu. Mahasiswa bisa mengecek kembali barang-barang yang ada di rumah. Seperti saat merasa butuh referensi materi untuk kerjakan tugas, maka mahasiswa tersebut bisa mencari jurnal dan dokumen gratis melalui internet.

Jadi tidak perlu membeli buku materi. Begitu pun dengan kebutuhan lainnya. Bongkar lagi barang-barang yang sebenarnya masih atau sudah dimiliki di rumah, juga berbagai keperluan yang bisa didapatkan secara gratis.

Pada dasarnya mengatur keuangan mahasiswa di rumah aja cukup mudah untuk dilakukan. Asalkan bisa memahami mana prioritas yang harus didahulukan, mengetahui mana saja kebutuhan pokok, dan mana yang tidak diperlukan.