Terapi Olahraga untuk Skoliosis Yang Mudah Dilakukan

  
Terapi olahraga untuk skoliosis

Skoliosis merupakan kelainan yang terjadi pada tulang bagian belakang. Bisa melengkung ke bagian kanan atau bagian kiri. Biasanya pada penderita skoliosis merasa otot-otot nyeri dan tegang serta tidak mudah bergerak. Jika skoliosis dibiarkan begitu saja akibatnya semakin parah. Skoliosis bisa dikurangi dengan cara berolahraga. Ada beberapa terapi olahraga yang dapat membantu untuk meredakan skoliosis. Berikut ini beberapa contoh terapi olahraga untuk skoliosis :

1. Yoga

Olahraga yang mudah dan sangat bisa dilakukan untuk penderita skoliosis adalah Yoga. Beberapa gerakan yang membuat seseorang bisa lebih nyaman dan santai dapat merangsang tulang belakang menjadi lebih baik.
Beberapa gerakan seperti gerakan shuksana, yaitu duduk bersila dan mengatur nafas bisa menenangkan pikiran dan memperlancar peredaran darah. Serta merangsang tulang belakang untuk lebih baik.

Atau bisa pula dengan gerakan berdiri seperti pohon, dengan menangkupkan tangan dan berdiri tegak, salah satu kaki diangkat. Gerakan ini mampu menghasilkan keseimbangan tubuh dan mengokohkan punggung. Tulang belakang akan semakin membaik jika yoga bisa dilakukan dengan rutin setiap hari, durasi minimal 1,5 menit per hari.

2. Berenang

Rasa nyeri pada tulang belakang terkadang menimbulkan badan jadi enggan melakukan aktifitas olahraga. Berenang sangat baik dilakukan saat mengalami skoliosis. Dengan gaya bebas membantu peregangan otot dan mengurangi tekanan yang terjadi pada tulang belakang. Selain gaya gaya bebas, berjalan di dalam air juga mampu merangsang gerakan tubuh untuk tegak. Dan dengan berenang secara rutin, nyeri pada skoliosis dapat berkurang.

3. Taichi

Olahraga Taichi berpusat pada punggung. Dengan melainkan gerakan lambat, ringan dan santai. Sehingga punggung bagian belakang menjadi lentur. Beberapa gerakan Taichi yang tenang dan gemulai mampu membuat tubuh terasa rileks dan mengurangi nyeri otot tulang bagian belakang. Selain itu, gerakan Taichi memberikan efek ketenangan emosi dan pikiran.

4. Bersepeda

Saat bersepeda, seluruh otot bekerja dengan maksimal. Pilihlah bersepeda di lintasan lurus. Dengan bersepeda mampu membuat otot bagian punggung menjadi lebih kuat. Dan membantu mengurangi sakit pada punggung. pada saat tangan bertumpu pada setir sepeda, tubuh terasa tegak, hal ini akan berpengaruh pada otot tulang belakang. Dengan begitu membantu punggung menjadi simetris.

5. Peregangan Ringan

Dengan melakukan gerakan peregangan ringan, seperti menundukkan kepala, membungkukkan badan ke depan ataupun kebelakang memberikan dampak baik untuk kelenturan tubuh terutama bagian punggung. Bagi skoliosis peregangan ringan akan sangat membantu dalam melenturkan otot tulang belakang.

6. Latihan Kekuatan

Fokus pada tubuh untuk melakukan gerakan saat berolahraga bisa melatih kekuatan punggung untuk bisa simetris. Misalnya, melakukan gerakan mengangkat satu kaki saat posisi tidur terlentang bisa menguatkan punggung. Atau gerakan menahan kedua tangan pada dinding juga membuat punggung semakin kuat.

7. Streching

Banyak jenis “streching” yang bisa dilakukan, yaitu bisa dengan posisi terngkurap kemudian mengangkat kaki bergantian dan tangan secara bergantian pula. Hal ini bisa membantu kelenturan otot punggung. Selain itu posisi terlentang dengan mengangkat kedua kaki juga bisa dilakukan secara perlahan. Jika sering dilakukan peregangan, maka skoliosis bisa berkurang dan otot menjadi meregang, tidak kaku lagi.

8. Sepak Bola

Sepak bola merupakan olahraga yang bertumpu pada kekuatan kaki. Saat berlari seluruh otot bekerja secara maksimal. Penguatan otot-otot tersebut membantu kelenturan tulang bagian belakang.

Itulah beberapa terapi olahraga untuk skoliosis. Jadi saat didiagnosa mengalami skoliosis jangan panik, karena masih banyak alternatif untuk bisa mengurangi skoliosis. Beberapa terapi olahraga untuk skoliosis diatas bisa menjadi aktifitas yang sehat dilakukan dan sangat mudah. Jika dilakukan dengan rutin, akan menghasilkan tubuh yang lebih kuat, lentur serta simetris.